10. stabbed

1.3K 160 38
                                    

Ryujin membuka kopernya dan mulai mencari pakaian yang sekiranya pantas untuk ia kenakan saat makan malam nanti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ryujin membuka kopernya dan mulai mencari pakaian yang sekiranya pantas untuk ia kenakan saat makan malam nanti.

Namun wanita itu mendengus saat menyadari hanya ada satu kemeja berwarna krem dan satu celana kain berwarna hitam yang ia bawa di perjalanan kali ini. Sisanya kaos lengan pendek dengan berbagai macam warna dan celana training.

Padahal Ryujin berniat mengenakan kemeja dan celana kain besok, di hari pertama bekerja sebagai relawan. Apa harus ia gunakan malam ini?

"Shin-uisanim, kok lesu gitu mukanya?" tanya Saeron yang merupakan teman sekamar Ryujin, baru saja keluar dari kamar mandi.

"Ah Kim-ganhosanim. Ini loh, saya bingung mau pakai apa pas makan malam nanti. Ternyata cuma bawa satu set baju formal, padahal niat saya mau dipakai besok. Enggak tahu kalau bakal ada makan malam sekaligus presentasi per departemen hari ini. Saya kira presentasinya besok," keluh Ryujin.

Padahal baru tadi saat pembagian kamar ia berkenalan dengan Saeron, tapi Ryujin sudah bisa mengeluarkan keluh kesah seperti bagaimana ia berbicara dengan Chaeryeong.

Mengingat wanita itu, Ryujin jadi rindu.

Rindu juga dengan Lee Jeno, yang sampai saat ini belum ada menghubunginya. Pesan Ryujin saat mendarat beberapa jam yang lalu pun tak juga dibalas.

Ryujin awalnya curiga, namun teringat akan perkataan Jeno kalau hari ini pria itu ada rapat dengan seluruh artis di agensi. Ryujin pun membatalkan pikiran buruknya.

Lee Jeno mencintainya dan pria itu tidak akan membohonginya, apalagi mengkhianatinya.

"Oh kirain kenapa! Santai aja lagi dok, enggak harus pakai kemeja segala. Pake kaos sama celana training pun enggak masalah. Saya saja cuma pakai rok selutut, kaos, sama cardigan. Orang ini bukan di rumah sakit," ucap Saeron.

"Serius enggak papa sus?"

"Ih beneran. Nanti lihat saja, para dokter sama perawat yang lain pasti bakal santai pakaiannya. Kalau sudah kegiatan relawan gini, enggak formal enggak apa-apa dok," ucap Saeron menyakinkan.

Ryujin mengangguk paham. Ia memutuskan untuk mengambil satu kaos dan celana training dengan warna senada. Tak lupa juga mengambil dalaman dan pouch berisi toiletries, lalu memasuki kamar mandi guna membersihkan diri setelah seharian berada di perjalanan.

Setelahnya tak lupa untuk berdandan tipis, memoleskan pelembab, bb cushion, dan liptint berwarna merah. Sementara rambut sebahu miliknya Ryujin ikat dengan bentuk kuncir kuda setengah. Ryujin sesungguhnya malas untuk berbenah diri, tapi ia tak mau terlihat seperti orang sakit saat presentasi nanti.

"Wah! Dokter kelihatan fresh banget, boyish dan feminim di waktu bersamaan," puji Saeron.

"Saeron-ganhosanim bisa saja. Suster kelihatan lebih cantik malah," puji Ryujin kembali.

verrückt | renryu ✔Where stories live. Discover now