17. finding out

1.5K 152 31
                                    

Ryujin terbangun oleh suara tangis dari ruang diskusi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ryujin terbangun oleh suara tangis dari ruang diskusi. Netra wanita lalu melirik ke arah jam dinding di atas jendela rumah sakit yang terletak di belakang kasur, menunjukkan pukul sebelas malam.

Setelah mencuci muka dan merapikan surai yang berantakan akibat tertidur, Ryujin keluar dan memasuki ruang diskusi. Di sana ada Jaemin yang tengah menghubungi seseorang, sepertinya Hina. Sementara di sisi lain ada Renjun dan sosok wanita yang tengah pria itu hibur.

"Ji, jangan nangis terus. Udah berjam-jam kamu nangis, dari di bandara, terus ke rumah, sekarang sudah di sini. Enggak capek apa?" tanya Renjun.

"Capek Jun! Tapi air mata aku enggak mau berhenti ngalir. Ak...aku enggak tahu kalau Hyunjin punya penyakit yang enggak jelas gini. Dia enggak pernah cerita," ucap Yeji di tengah tangisannya.

Ryujin yang kebingungan harus berbuat apa memutuskan duduk di kursi samping Jaemin. Jaemin hanya tersenyum simpul sebelum akhirnya melanjutkan kegiatannya berbicara dengan Hina di seberang sana.

"Iya tapi kan kamu enggak bisa nangis terus. Kamu diajak buat ngelihat kondisi Hyunjin juga enggak mau, terus mau kamu apa?" Renjun sudah keburu dongkol dengan tingkah Yeji.

Mungkin karena banyaknya masalah pada dirinya, mulai dari masalahnya dengan Miyeon yang belum selesai kemudian ditambah dengan kejadian semalam antara dirinya dan Ryujin, serta dibarengi dengan rasa lelah, Renjun jadi kesal harus menghadapi saudara kembarnya yang terus saja menangis.

"Dok! Pasien Hwang Hyunjin kabur!" teriak Minah yang merupakan perawat yang berjaga malam ini.

Ya Tuhan, apalagi sekarang?

Makin besarlah tangisan Yeji setelah mendengar pernyataan Minah. Renjun jadi makin pusing. Kenapa sih saudara kembarnya ini jadi cengeng begini.

Sementara Jaemin dan Ryujin langsung bangkit dan keluar untuk mencari Hyunjin. Mengingat kondisi pria itu, Hyunjin pasti tidak pergi jauh.

Setengah jam mengelilingi rumah sakit, Jaemin dan Ryujin pun bernafas lega saat menemukan Hyunjin yang berkeliling di taman lantai tujuh.

"Astaga Jin! Kamu ngapain sih kabur dari kamar?" tegur Jaemin sembari membopong tubuh Hyunjin.

Ryujin sendiri bertugas untuk membuka pintu-pintu yang menghalangi selama perjalanan dari taman menuju kamar inap Hyunjin.

"Tadi aku dengar suara mama manggil-manggil," jawab Hyunjin.

"Jin, mama kamu sudah lama meninggal," sahut Jaemin.

"Tapi dia manggilin namaku."

Di kamar inap, sudah ada Renjun dan Yeji yang menunggu. Saat Jaemin dan Ryujin kembali bersama Hyunjin, Yeji langsung berlari memeluk kekasihnya.

"Hiks kamu sakit kok enggak bilang aku sih? Kamu tuh mesti apa-apa disimpan sendiri," omel Yeji dengan suara tangisan yang masih kentara.

"Iya maaf ya sayang. Aku cuma enggak mau kamu khawatir," balas Hyunjin pelan, sudah kembali sadar dengan sekitarnya.

verrückt | renryu ✔Where stories live. Discover now