21. confrontation

1.7K 156 20
                                    

"Kenapa kalian menawari saya untuk main di drama ini, PD-nim, writer-nim? Saya merasa enggak pantas untuk mengambil project sebesar ini setelah skandal kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kalian menawari saya untuk main di drama ini, PD-nim, writer-nim? Saya merasa enggak pantas untuk mengambil project sebesar ini setelah skandal kemarin. Di drama yang sekarang, masih bisa lanjut saja saya merasa tidak enak dengan kru yang lain."

Miyeon kini tengah berada di salah satu ruang rapat di LJN Entertainment. Ditemani Soojin, tengah terjadi pertemuan antara produser dan penulis naskah yang tengah membujuk Miyeon untuk mengambil project akting baru.

"Kami tahu skandal Miyeon-ssi bakal memberi pengaruh terhadap sentimen publik. Tapi kami tidak bisa memungkiri kalau akting Miyeon-ssi tidak bisa dipandang sebelah mata. Sudah delapan tahun lebih Miyeon-ssi berkarir, tentu saja tidak sebentar untuk mengasah bakat yang memang sudah bagus di dunia akting," bujuk si penulis naskah.

"Hmm coba saya diskusikan dahulu dengan manajer saya," balas Miyeon lalu mulai berbicara pelan dengan Soojin.

"Menurut kamu, aku ambil enggak nih kerjaan?"

"Kalau menurut aku ambil saja unnie. Toh tayangnya enggak di tiga stasiun nasional, di tv kabel. Jadi kemungkinan backlash-nya enggak bakal besar sih," ucap Soojin.

"Toh kayaknya orang udah lupa sama skandal kemarin. Berita kan sekarang lagi heboh nikahan si idol generasi dua itu. Hebat juga Paman Cho menghentikan penyebaran berita itu dan pas saja ada isu yang bisa dipakai sebagai pengalihan," tambah Soojin yang membuat Miyeon mendengus.

"Itu mah biar dia enggak malu aja, sama biar enggak jadi gunjingan pegawai di kantor," ucap Miyeon mencibir sang ayah.

"Emang unnie beneran sel..."

Miyeon memotong ucapan Soojin sebelum wanita itu mampu menyelesaikan kalimatnya. "Jadi di ambil nih?"

"Ya ambil saja, masa enggak kerja habis drama yang ini selesai?" balas Soojin lesu.

Terlihat sekali Miyeon menghindari topik mengenai berita kencannya dengan Jaehyun. Sebagai manajer, Soojin tahu kalau ada batas privasi yang harus ia hargai. Namun sebagai teman Miyeon semenjak wanita itu menginjakkan kaki di perusahaan, Soojin merasa Miyeon tidak begitu terbuka dengannya. Miyeon lebih suka menyembunyikan apa yang ia alami dan rasakan, membuatnya sulit untuk didekati.

Bagai peribahasa dekat tak tercapai, jauh tak antara.

Miyeon memang dekat, namun jiwa wanita itu tak dapat disentuh bahkan oleh seorang Soojin atau oleh orang-orang lain di hidupnya. Permainan petak umpet yang Miyeon lempar tanpa sadar lah yang membuat dirinya tak tergapai.

"Baik kalau begitu, saya terima tawarannya. Terima kasih karena telah memilih saya," ucap Miyeon, bangkit dari bangku dan membungkuk pelan kepada produser dan penulis naskah.

"Terima kasih banyak Miyeon-ssi. Kami senang bisa bekerja sama dengan Anda," ucap produser dan penulis naskah, tak lupa untuk bangkit dan menjabat tangan Miyeon bergiliran.

verrückt | renryu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang