Deep down we realize that this disgusting secret will slowly kill us and the other, but we cannot hold back what we have done. It is too far, and we cannot rewind the time.
Often the thing we fear the most is the thing we want the most - Dr. Matt Ja...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ryujin memasuki salah satu bar di kota Boston dengan langkah lesu. Ryujin tidak tahu harus kemana lagi ia berkelana malam ini. Ia baru saja bertengkar dengan Yuna.
Sebenarnya masalah sepele, cuma hari itu mood Ryujin sedang sensitif. Makanya ia memutus kabur dan berakhir di bar ini seorang diri.
Tidak ada yang menemani Ryujin malam ini
"What do you want to order miss?"
"Could you give me the strongest one you have? I just want to forget everything today," pesan Ryujin.
Berapa pun harganya tak menjadi masalah, Ryujin bisa membayarnya.
"This is for you, young lady," seru bartender.
Ryujin tidak mempedulikan ucapan sang bartender. Gadis itu memilih menoleh sekitar. Sepertinya hanya dirinya yang datang sendirian ke bar itu.
Puas memperhatikan sekitar, Ryujin menghadap ke gelas di hadapannya. Awalnya ragu untuk meneguk cairan mengandung alkohol tersebut. Namun secara impulsif, gadis itu menyambar gelas dan meneguk isinya dalam satu kali teguk.
Setelah habis, Ryujin letakkan beberapa lembar uang kertas di bawah gelas dan memutuskan pergi ke toilet terlebih dahulu sebelum kembali ke hotel.
Ryujin membasuh muka dan pergelangan tangan dengan air keran, dengah harapan rasa panas yang tiba-tiba menggerogoti tubuhnya menghilang. Bukannya hilang, rasa panas itu semakin membara. Rasanya Ryujin ingin sekali membuka seluruh pakaian yang membalut tubuhnya.
Ada apa dengan tubuh Ryujin?
Di sisi lain bar, seorang pria bernama Renjun tengah menikmati waktu santainya dengan teman-teman kuliahnya.
"I'll go to the toilet first!" seru Renjun.
"Don't you dare run away from here, Renjun!" teriak Nicholas, salah teman Renjun.
Renjun tertawa melihat tingkat temannya yang sudah mabuk itu. Tentu saja Renjun akan kembali, ia hanya pergi ke toilet sebentar.
Pikir Renjun begitu. Namun ia harus menarik pikirannya saat tak sengaja menabrak seorang gadis saat ia keluar dari kamar mandi.
Tabrakan tidak menjadi akhir dari keduanya. Si gadis tiba-tiba saja memeluk Renjun, membuat si pria terperanjat.
"What the hell you are doing now miss?" bentak Renjun.
"Tolong. Tolong aku," lirih si gadis dengan bahasa Korea yang fasih.
"Badanku panas sekali. Aku enggak tahu, rasanya panas setelah minum alkohol. Tolong sentuh aku," pinta gadis itu.
Tebak Renjun, gadis dipelukannya ini pasti dicekoki obat perangsang oleh orang tidak bertanggung jawab.
"Nona, aku..."
Ucapan Renjun terhenti saat gadis itu tiba-tiba saja menarik kedua sisi rahang, memyatukan bibir Renjun dengan bibir si gadis.
Maka jangan salahkan Renjun kalau bertindak lebih jauh dengan gadis yang baru saja menantang dirinya ini.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
