31. deeper

1.2K 121 29
                                    

Enam tahun lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Enam tahun lalu...

brak

Suara pukulan pada meja menggema ke penjuru lantai bawah tanah. Pelakunya adalah Jeno. Tangan pria itu mengepal. Gigi atas dan bawah bergesekan, menimbulkan bunyi yang tidak biasa. Tanda bahwa emosinya sedang mendidih.

"Jen, tenang dulu!" seru Haechan menenangkan Jeno, walau pria itu tahu tidak akan ada gunanya menenangkan sahabatnya. Sekalinya emosi, akan susah bagi Jeno untuk menghilangkan rasa marahnya.

Jeno menatap nyalang kearah Haechan. "Gimana bisa tenang? Appa sama eomma nyuruh aku nyerain Herin cuma karena dua enggak bisa hamil? Aku nikahin Herin karena aku cinta sama dia, bukan karena dia bisa punya anak atau enggak."

Haechan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Bingung mau berbicara seperti apa pada Jeno. Mau memberi saran seperti apa di saat dirinya sendiri saja belum menikah.

"Kalau mereka mau punya keturunan, kenapa enggak suruh aja itu anaknya yang satu lagi nikah terus ngasihin cucu?"

Anak yang Jeno maksud adalah kakak kandungnya yang bernama Taeyong, lebih tua lima tahun darinya. Kakak kandungnya itu lebih sering berada di luar negeri ketimbang di Seoul. Entah apa yang pria itu geluti, Jeno tidak tahu dan tidak juga ingin tahu.

Jeno tidak pernah menganggap Taeyong sebagai sosok kakak yang harus disayangi seperti bagaimana saudara saling menyayangi. Toh Taeyong tidak pernah menunjukkan kasih sayangnya pada Jeno, jadi untuk apa juga Jeno menunjukkan rasa sayangnya pada orang yang tidak peduli dengan keluarganya.

"Ya soalnya yang sudah nikah kan kamu Jen. Taeyong-hyung gimana kabarnya aja juga kamu enggak tahu kan?" sahut Haechan.

"Ini semua karena Hwang Renjun dan gadis bodoh itu! Kalau bukan karena mereka, Herin pasti akan hidup bahagia," ucap Jeno tak menggubris sahutan Haechan.

"Jen, itukan kecelak..."

"Kalau memang kecelakaan, enggak mungkin Herin sampai segitunya terluka. Aku enggak akan maafin mereka. Aku harus mempercepat pembalasan dendam itu," potong Jeno.

Haechan hendak menyela, namun Jeno kembali melanjutkan ucapannya. "Aku bakal palsuin berkas perceraian gue sama Herin, setelahnya aku bakal sembunyiin Herin sembari menjalankan balas dendam aku."

"Kamu ikutin Renjun sama Ryujin. Mau kamu sendiri atau bayar orang, terserah, pokoknya aku mau kamu laporin aktivitas Renjun dan Ryujin setiap harinya," titah Jeno pada Haechan.

"Jen, kamu serius? Kenapa harus balas dendam segala sih?"

Jeno menatap Haechan dingin. "Turutin saja bisa enggak? Kamu perlu aku ingetin, siapa yang bantu kamu selama ini agar bisa bertahan dengan kondisi yang sama sebelum kebangkrutan keluarga kamu?"

Haechan tidak bisa mengelak kala Jeno membahas jasanya dalam menyelamatkan hidup Haechan dari kesengsaraan. Haechan tak mau munafik kalau ia butuh uang untuk hidup, yang membuat memohon pada Jeno beberapa tahun yang lalu untuk bertahan hidup.

verrückt | renryu ✔Where stories live. Discover now