Setelah masa morning sickness berlalu, Ryujin tidak bisa dihentikan. Tak ada satu orang pun yang bisa melarang wanita itu untuk bekerja, bahkan Renjun sekali pun.

Apalagi kini pembimbing residen Ryujin ditukar. Ryujin menjadi bimbingan Sihyeon, bertukar dengan Chaeryeong yang kini berada di bawah bimbingan Renjun.

Makin susahlah mengontrol Ryujin.

Maka dari itu, beberapa tindakan yang tidak mengganggu pekerjaan Ryujin sekaligus kondisi janinnya harus diambil. Begitu-begitu, calon bayi dalam kandungan Ryujin adalah calon cucu pertama di masing-masing keluarga. Tentu saja Yewon dan Yeonhee menjadi sangat protektif pada Ryujin.

"Pagi Ryujin," sapa Chansung dengan pakaian santainya. Koran seperti biasa dibawa dan dibaca oleh Chansung setelah duduk di meja makan.

"Nih yeobo, kopinya," ucap Yewon sembari meletakkan secangkir kopi panas di hadapan sang suami.

"Eomma, aku juga mau kopi!" pekik Renjun yang baru saja memasuki area meja makan.

"Bisa enggak sih enggak teriak di dekat telinga aku? Sakit tau enggak!" omel Yeji.

"Ngomel saja sih," gerutu Renjun.

Renjun melangkah mendekati Ryujin. Mengelus kepala sang istri dan membubuhkan kecupan pada ubun-ubun. "Pagi sayang!"

Yeji hanya bisa menggeleng melihat tingkah saudara kembarnya. Renjun yang sekarang terlihat begitu menjijikkan di mata Yeji. Yeji heran, bagaimana bisa ia tahan berbagi rahim selama sembilan bulan dengan pria itu.

"Eomma, appa, aku enggak ikut sarapan ya. Hyunjin sudah nungguin di depan, aku mau ke vendor dulu ngurusin persiapan nikahan," pamit Yeji, tak lupa mencium pipi Yewon dan Chansung.

"Jin, Jun, aku duluan ya!" Yeji pun pergi.

"Hari ini jadwal check-up Ryujin ya?" tanya Yewon.

"Iya eomma, nanti sebelum kerja aku temenin check-up," sahut Renjun.

"Ih enggak usah! Oppa kerja aja, toh entar aku bisa kasih tahu hasilnya gimana. Kayak biasanya," elak Ryujin.

Beban pekerjaan Renjun selalu saja menumpuk dan Ryujin tidak ingin merepotkan sang suami.

"Sesekali aku ikut lah. Lagian ini kan udah masuk minggu 21, sudah bisa lihat jenis kelamin janinnya toh?"

"Emang oppa pingin tahu sekarang? Enggak mau dijadiin kejutan aja pas lahiran?" tanya Ryujin.

"Kelamaan lah, aku enggak suka menumpuk rasa penasaran," keluh Renjun.

Jujur saja, sikap Renjun hari ini terasa aneh bagi Ryujin. Bukan hari ini saja sebenarnya, tapi sudah ada dua minggu ini Renjun bersikap seperti bukan dirinya. Apa karena bawaan bayi, suami Ryujin jadi aneh seperti ini?

 Apa karena bawaan bayi, suami Ryujin jadi aneh seperti ini?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
verrückt | renryu ✔Where stories live. Discover now