35. apology

Mulai dari awal
                                    

"Semua yang terlibat? Kecelakaan enam belas tahun itu kan kecelakaan tabrak lari. The person who hit me, left me lying on the road," ucap Ryujin.

Ryujin ingat ia pernah mengalami kecelakaan saat berumur sebelas tahun. Kecelakaan yang membuat sebagian memori-nya mengabur. Dokter mengatakan kalau Ryujin mengalami amnesia retrograde¹.

Saat bangun, Ryujin tidak ingat apa yang terjadi hingga membuatnya terbaring dengan kepala diperban. Ia juga tidak ingat tentang teman-temannya semasa sekolah dasar.

Yeonhee menceritakan kalau Ryujin mengalami kecelakaan tabrak lari saat menyeberang jalan. Pelaku yang menabrak Ryujin langsung kabur tanpa menelepon ambulance atau meminta pertolongan. Kalau tidak ada orang yang kebetulan lewat dan langsung menolong Ryujin, mungkin wanita itu tidak lagi berpijak di kehidupan ini.

"Eh? Hahaha, what kind of lie your parents told you?" tanya Herin. Tawa bertengger di wajah.

Ryujin tentu sangsi melihat sikap Herin, wanita yang benar-benar asing baginya.

"Ryujin-ah, aku enggak tahu kebohongan apa yang keluarga kamu bilang ke kamu. Aku sakit hati dengarnya, serius," ucap Herin.

"Kenapa kamu harus sakit hati? Kan yang kecelakaan aku, bukan kamu," balas Ryujin.

Tawa Herin mengeras. Kalau ada Chaeryeong di dalam ruangan, wanita itu pasti mengecap Herin sebagai orang tidak waras.

"Are you sure about it? Have you ever thought about other possibilities?" tanya Herin, membuat perasaan ragu tiba-tiba saja muncul dalam benak Ryujin.

Memang apa yang sesungguhnya terjadi enam belas tahun yang lalu? Apa mungkin orang tuanya berbohong soal kronologi kecelakaan yang Ryujin alami? Tapi wanita dihadapannya juga tidak terlihat menyakinkan.

Siapa yang harus Ryujin percaya sekarang?

"Mau aku kasih tahu yang sebenarnya enggak?" tanya Herin sekali lagi.

Haruskah Ryujin mendengar fakta yang keluar dari mulut Herin?

Haruskah Ryujin mendengar fakta yang keluar dari mulut Herin?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enam belas tahun lalu...

"Herin-ah, habis ini kamu mau enggak mampir ke rumah dulu? Mama masak banyak kebetulan," tanya Ryujin.

Ryujin dan Herin adalah teman sebangku. Beberapa tugas dari guru juga sering mereka kerjakan bersama. Maka tidak aneh jika Ryujin dan Herin pergi bersama untuk membeli peralatan tugas prakarya yang dikumpulkan dua minggu dari sekarang.

Herin menggeleng. "Enggak dulu deh Ryu. Kalau kamu enggak keberatan, antar aku rumah teman aku aja ya. Aku udah janjian mau main bareng mereka."

Ryujin sempat merengut saat mendengar penolakan Herin, tapi setelahnya ia tersenyum. Seakan paham teman apa yang Herin maksud.

"Ah! Pasti pacar kamu ya?" goda Ryujin.

"Ih apaan? Bukan Ryu, teman aku," elak Herin, namun semburat merah di pipi yang muncul perlahan tidak bisa berbohong.

verrückt | renryu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang