40. Akhir dari segalanya

117K 8.1K 460
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Ini chapter terakhir!!
Kalo nggak vote sama komen kalian kebangetan, huhuhu :((

----

Weekend kali ini akan membuat keluarga kecil Raja sedikit berbeda. Jika biasanya, hari minggu hanya mereka habiskan dengan menemani Vano menonton film marvel, atau Zahra yang menemani Raja dan Vano berenang di kolam renang kecil mereka. Kali ini mungkin sedikit berbeda.

Ya, mereka kedatangan tamu-tamu mereka. Revan, Icha, Arga, dan istrinya akan berkunjung ke rumah Raja hari ini.

Oh ya, ngomong-ngomong siapa istrinya Arga?

Nanti kalian akan tau.

Di rumah minimalis itu, kini Elvano tengah menyisir rambutnya dihadapan cermin di kamarnya, ini baru jam tujuh pagi, tapi bocah berumur lima tahun itu sudah sangat rapi.

Seperti yang Bundanya ajarkan, kebersihan adalah sebagian dari iman. Dan Vano hanya mengaplikasikan itu dalam kehidupannya. Benar-benar bocah pintar.

Sekarang, bocah berpakaian rompi levis itu keluar dari kamarnya untuk menghampiri sang bunda yang tengah memasak di dapur.

"Assalamualaikum Bundaaa," ceria Vano.

Zahra yang tengah menggoreng ikan pun sontak menoleh, ia tersenyum kala melihat putranya sudah berpakaian rapi. Seperti biasanya. "Wa'alaikumussalam, Vano mau makan apa hari ini?" tanya Zahra.

Vano menunjukkan ekspresi bingungnya. "Eungg, terserah Bunda aja deh, yang penting enak!"

Zahra terkekeh begitu saja. "Oh ya, Miko udah dikasih makan belum?" perlu diingat, Miko adalah ikan emas kesayangannya.

"Belum, nanti aja Bun, soalnya tadi malem udah aku kasi makan, banyaaaaaak banget. Kasian nanti Miko pelutnya kembung," celotehnya ria.

Zahra berbalik badan menghadap putranya yang berdiri persis di belakangnya, lalu menggendongnya sambil memasak. "Makanya kalo kasi makan jangan banyak-banyak, apapun itu kalo berlebihan itu nggak baik, sayang."

Vano mengangguk-anggukan kepalanya mengerti, ya. Pagi ini ia sudah mendapat pelajaran baru. "Iya Bunda," jawabnya.

Zahra tersenyum singkat. "Vano tau kan? Nanti Om Revan sama Om Arga mau kesini?"

"Iya Bunda, Vano inget,"

"Yaudah, sekarang Vano bangunin Ayah ya? Dia masih tidur tuh,"

Vano mencibikkan bibirnya kesal. "Tadi kan waktu sholat shubuh, Ayah udah bangun..."

Zahra mengangguk singkat. "Iya bener, tapi tadi Ayah tidur lagi, semalem begadang soalnya,"

Vano ber oh ria. "Okey, Vano ke kamar Ayah dulu ya..."

Zahra pun menurunkan Vano dari gendongannya, sesegara mungkin bocah itu berlari menyusuri tangga rumahnya. Sedangkan Zahra, ia tetap lanjut menggoreng ikan itu sambil sesekali terkikik gemas.

Vano langsung memasuki kamar Ayahnya yang kebetulan tidak di tutup. Kemudian, dirinya berusaha menaiki kasur walau sangat susah.

Karena Hangatmu (Terbit)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora