11. Kejujuran

83K 8.4K 168
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

happy Reading :)

---

Terdengar sangat riuh suara siswa-siswi yang saat ini tengah bersantai dan berbincang ria di kantin,begitu pula dengan Icha dan Zahra.

Sesudah kejadian tadi pagi,sekarang nama Icha tengah melambung di Adiwijaya,Icha yang dulu nya sangat minim dikenal orang,tapi sekarang banyak di kenal oleh seluruh kalangan Adiwijaya.

Begitu juga dengan Zahra,sebenarnya Zahra tak tahu menahu pasal ini,tapi karena Zahra adalah sahabat dekat Icha,namanya juga ikut tersohor saat ini.

Lihat saja tatapan memangsa dari para kakak kelas maupun adik kelas,padahal Icha dan Zahra sudah mengambil bangku paling pojok agar tidak terlalu disorot oleh banyak mata.

Zahra menghembuskan nafas beratnya. "Cha,kita pergi aja yuk dari sini,aku gak suka di tatap kayak gitu," ucap Zahra risih.

"Tapi baksonya gimana? aku belum habis ini," seru Icha sambil melirik baksonya.

"Besok kan bisa beli lagi,atau pulang sekolah deh,risih aku ditatap kayak gini," keluh Zahra.

Icha menatap nanar baksonya. "Ya udah deh,ayok." ucap Icha lalu menarik tangan Zahra pergi.

Dua gadis berhijab ini berjalan lewat jalan pinggir agar tidak terlalu di perhatikan,tapi masih terdengar suara bisik-bisik dari orang lain yang membicarakan mereka.

Mereka berdua berjalan seraya menunduk malu dengan langkah kaki yang sengaja di percepat.

Sampai di pertikungan kantin,kepala mereka akhirnya bisa menegakkan kepalanya,lalu Icha melepas gandengan tangannya dengan Zahra.

Zahra menghela napas lega. "Ya Allah,akhirnyaa bisa keluar juga dari tempat panas itu," seru Zahra yang mendapat kekehan kecil dari Icha.

"Eh," seru Icha kemudian membetulkan tali sepatunya yang lepas.

Dan saat itu juga,mata Zahra tak sengaja menatap mata elang Raja yang barusan melewatinya.

Zahra langsung gelagapan ketika Raja melirik balik.

Kak Raja kenapa sihhh


Detak jantung nya kian terasa saat Raja terseyum tipis,sangat tipis hampir tak terlihat,tapi Zahra masih bisa melihat senyuman langka itu.

Sedangkan Icha yang baru saja berdiri dari jongkoknya menatap Zahra heran. "Ra,kamu kenapa sih?" tanya Icha bingung.

Zahra menoleh. "Gapapa kok,eh Cha ada yang mau aku omongin sama kamu," ucap Zahra sembari melanjutkan langkah mereka yang tertunda.

"Eh iya,aku juga mau cerita sama kamu Ra,hehe." kata Zahra cengengesan.

"Pasti soal Kak Arga yaa?" goda Zahra sambil menoel-noel pipi Icha.

Icha cemberut. "Bukan ih,yaa ada itu nya sih,tapi ada yang lebih penting," ungkap Icha.

"Tapi kalo cerita abis ini pasti ya gak nyampek waktu nya," keluh Zahra menyadari hal itu.

"Eumm,ya udah kamu main ke rumah aku aja sore ini," saran Icha berharap.

Zahra tampak menimang-nimang. "Ya udah deh boleh,tapi aku mintak ijin dulu ya." jawabnya.

Icha tersenyum lebar sambil mengacungkan jempolnya.

Setelah sampai dikelas,mereka mendudukkan diri nya di bangku.Suasana kelas masih sangat sepi,anak-anak kelas masih berada di kantin mungkin,hanya ada Anton si biang ngorok di kelas ini.

Karena Hangatmu (Terbit)Where stories live. Discover now