18. Perhatian kecil

72.8K 7.7K 55
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Selamat membacaa!!😽🌻

----

Ini sudah menunjukkan pukul tiga sore,tapi Zahra belum juga sampai rumah,tadi setelah pulang sekolah Zahra masih tetap kekeuh ke toko buku.

Dan sekarang ia masih duduk di bangku depan toko buku tersebut,ngenes nya lagi,sekarang rintik hujan turun dengan sangat deras nya. Membuat Zahra harus rela terselimuti hawa dingin.

"Apa aku nerobos hujan aja kali ya," tanyanya pada diri sendiri. "Kan lumayan deket,kira-kira seratus meter deh dari sini." katanya menimang-nimang.

"Ya udah deh,nerobos aja,lagian aku udah lama juga nggak ujan-ujanan," setelahnya Zahra berjalan agak cepat tanpa pelindung apapun di bawah derasnya hujan.








"Dingin juga ternyata." katanya mulai menggigil.

Zahra masih rela berbasah-basahan untuk segera pulang ke rumah,ia tak menghiraukan banyak orang yang menatapnya aneh.

Zahra melakukan ini karena ia punya rasa tanggung jawab sebagai istri,ini sudah jam tiga lebih,sedangkan ia belum bersih-bersih rumah dan memasak untuk makan malam. Tapi tadi Zahra sudah sholat ashar terlebih dahulu sebelum hujan turun.











"Hahhh hahh," nafas Zahra terengah-engah kala ia sudah sampai di teras rumahnya dengan baju yang basah kuyup.

Sebelum ia masuk ke rumah,pandangannya jatuh pada motor ninja hitam yang terparkir nyaman di bagasi rumahnya. "Kak Raja sudah pulang ternyata," gumamnya lalu menyeka tetesan air yang ingin mengenai matanya.

Zahra mengetok pintu rumah berharap Raja membukanya. "Assalamualaikum,Kak Raja?"

Beberapa detik kemudian,seorang pria jangkung keluar membukakan pintu dengan ekspresi mengantuk. "Siapa?" tanyanya dengan mata belum terbuka lebar.

"Zahra." jawabnya singkat.

Mata Raja menyalak sempurna melihat kondisi istrinya yang basah kuyup seperti ini. "Lo habis dari mana?" tanyanya risau.

Zahra tersenyum simpul. "Boleh masuk dulu nggak kak? di luar dingin." pintanya.

Raja dengan gerakan cepat langsung membukakan pintu dengan lebar lalu membiarkan Zahra masuk.

Mereka kini sudah ada di dalam rumah. "Lo habis dari mana?" ulangnya sekali lagi.

Zahra lagi-lagi hanya tersenyum simpul lalu memasuki kamar,memilih baju ganti di almari dan beranjak ke kamar mandi.

Raja yang sedari tadi terus mengekori Zahra menyerngit kebingungan. "Dia kenapa basah kuyup sih?" katanya lalu menggaruk dahinya yang tiba-tiba gatal.

Tak mau ambil pusing,dengan cepat ia segera keluar dari kamarnya dan mendudukkan pantatnya di sofa ruang tengah,sembari tangannya mengotak-atik remote tv.






Tak lama setelah itu,di kamar Zahra baru saja keluar dari kamar mandi dengan baju rumahan. Zahra lalu menyisir rambutnya yang basah karena tadi ia sempat keramas,lalu ia beranjak keluar kamar dan menuju dapur mempersiapkan makan malam.

Karena Hangatmu (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang