35. Memberi maaf lebih baik

82K 7.2K 178
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Masyaa Allah Tabarakallah😭🙏
Nggak nyangka aku bisa konsisten sampe 35 part🤧
Makasih semuanya🥺👉👈

----

Piring dan sendok saling beradu membentuk sebuah suara nyaring yang menyelimuti sarapan pagi Zahra dan Raja.

Dan tepat kemarin sore, Zahra sudah bisa pulang ke rumah. Hari ini pula, Zahra memaksakan dirinya untuk sekolah seperti biasa. Dengan embel-embel 'Aku udah nggak papa kok kak.'

"Iya Bun, Zahra udah baikan kok, lagian Zahra udah ketinggalan materi banyak loh Bun." ucap Zahra yang tengah berbicara dengan Karin lewat telepon.

"Yaudah, jaga diri ya! kalo ada apa-apa, langsung kasih tau Raja aja ya,"

"Iya Bunda sayaaang," gemasnya. "Tutup dulu ya Bun, aku mau nyiapin sarapan nih, assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Zahra lalu menyimpan hpnya di saku roknya, detik selanjutnya. Seorang pria tampan keluar dari bilik kamar dengan senyum merekah.

"Pagi istrikuuuu!!" sapa cowok itu.

Zahra tersenyum geli mendengar sapaan itu, tadi pagi begitu Raja bangun, Raja juga mengatakan kalimat itu. "Pagi," balas Zahra seadanya.

Raja mengerucutkan bibirnya kesal. "Kok gitu doang sih?"

"Ya emang harus gimana?"

"Ya minimal pake--"

"Udah udah, sarapan gih! keburu telat nantinya," alibi Zahra, meminimalisir detakan jantungnya.

"Iya iya."

Sarapan hikmat itu akhirnya terlaksana.

"Ra," panggil Raja setelah menyelesaikan kunyahannya.

"Ya?"

"Nanti sepulang sekolah, kamu ikut aku ya,"

"Kemana?"

"Datengin si monster, aku mau dia tanggung jawab!" katanya tiba tiba menunjukkan mimik wajah serius.

Zahra kebingungan akan jawaban ambigu Raja. "Monster siapa sih?"

"Clara." balas Raja tak berselera.

Lagi-lagi Zahra bingung. "Buat apa?"

"Ngasih pelajaran ke dia lah, dia kan udah nyelakain kamu!"

Zahra diam sejenak, mencoba untuk berfikir. "Gak usah ah kak, aku udah maafin dia kok, lagian kan sekarang aku udah sehatan."

"Sayangnya suami kamu ini nggak nerima penolakan." tegasnya, yang membuat Zahra menghela nafas pasrahnya.

----

Senyum Zahra tak pernah pudar pagi ini. Mulai dari halte bus tadi, sampai masuk ke kelas, Zahra tetap tersenyum sembari menyapa teman-temannya yang berlalu lalang.

Karena Hangatmu (Terbit)Where stories live. Discover now