25. Perasaan ini lagi...

77.7K 8.1K 626
                                    

Bismillahirrahmanirrahim


Hehehe, bener kan? Kali ini aku nggak PHP tauuu :((


----

Raja kembali menurunkan Zahra di halte dekat sekolah, karena ini sudah menjadi kebiasaan baru mereka.

"Makasih kak," ucap Zahra.

Dibalas anggukan singkat oleh Raja, lalu suaminya itu nyelonong pergi tanpa mengucap salam.

Dari kemarin malam, sepulang Raja yang katanya keluar sama Angel. Raja jadi pendiam banget, ditawarin ini nggak mau, di kasih itu diem aja. Sekarang kan, Zahra yang malah ngerasa bersalah.

Padahal Zahra juga nggak tau apa-apa.

Tadi pagi juga sama, waktu sarapan, Raja nggak ngomong apa-apa. Ya emang biasanya juga gitu si, tapi kan minimal basa-basi. 'Ra, lo masak apa hari ini?' atau 'Nanti kita berangkat bareng.'

Sekarang Zahra jadi serba salah.

Belum lagi masalah Icha, Zahra juga belum dapet kabar apa-apa dari sahabatnya itu.

Sepersekian detik bergulat dengan pikirannya, Zahra akhirnya melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah.

Seperti yang sudah-sudah, Zahra akan menundukkan pandangannya, baik itu dimana pun dan kapanpun.

Kecuali di rumahnya, karena di sana dia bersama orang yang sudah menjadi mahram nya.

Tanpa Zahra sadari, kakinya sudah berada di ambang pintu kelasnya. Belum cukup ramai memang, tapi di dalam sudah ada Icha, sahabatnya yang menjauh entah apa penyebabnya.

Zahra menghela nafasnya kembali, lalu memasuki kelas dan menghampiri Icha yang tengah bercengkerama dengan Sindi.

"Icha," panggilnya.

Yang dipanggil sontak terkejut, lalu membalikkan badannya perlahan.

"Hm?" hanya itu yang bisa Icha katakan.

"Kamu masih marah sama aku?" tanya Zahra berusaha tenang.

Icha mendongak menatap mata sayu sahabatnya. "Bentar ya Ra, aku butuh nenangin diri dulu." jawab Icha agak tak enak hati.

Zahra mengangguk mencoba memaklumi. "Aku tunggu kamu cerita ke aku," ucap Zahra, lalu beralih menghampiri bangkunya.






Di lain tempat, kini Raja duduk di bangkunya bersama Revan yang tengah mengupil.

Please Van! jangan jorok-jorok banget deh! nggak malu apa sama readers unyuk?

"Ja, lu mau liat upil gue nggak?" tanya Revan yang dasarnya nggak punya akhlak.

"Ogah!" ucap Raja pedas.

"Hilih! Nih, lo liat ya, upil gue nih limitid edisyen tau nggak?!" ujar Revan tak terima.

"Diem lu, bego!"

"Dih, bego teriak bego!"

Raja berdecak malas. "Lu bisa diem nggak sih?" tanya Raja berapi.

"Sayangnya enggak," jawab Revan sekenanya.

Kemudian hening sejenak.

"Minggir," ucap Raja tiba-tiba.

"Ngapain? Mau kemana?" tanya Revan cengo.

"Beli pisang goreng, buat sumpelin mulut lo!"

"Wah, boleh tuh, mana uangnya? Sini gue beli sendiri." kata Revan lalu mengadahkan tangannya di depan muka Raja.

Karena Hangatmu (Terbit)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin