21. Jalan-jalan

71.5K 7.4K 181
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Iya iya, tauu ini dah update kok :((

---

Suara percikan air dari kamar mandi itu membangunkan dua anak adam yang tengah tidur sembari berpelukan ini. Zahra langsung mendudukkan tubuhnya sempurna kala mendengar suara percikan air itu.

Lalu dirinya berinisiatif untuk menggoyang-goyangkan tubuh Raja yang masih bergeliat. "Kak, Nadine mana?" tanyanya khawatir.

Mata Raja juga ikut membola. "Di kamar mandi kali," tebaknya lalu menggaruk tengkuknya.

Zahra pun bergegas ke kamar mandi memeriksa gadis kecil itu. Lalu ia mengetok-ngetok pintu kamar mandi yang tertutup. "Nadine, Raka, kalian di dalam kan?" tanya Zahra kalang kabut.

Suara kekehan itu berhenti sejenak. "Iya kak," jawab seorang remaja pria, itu Raka.

"Kalian lagi ngapain?" tanya Zahra masih cemas.

"Aku lagi mandiin Nadine kak, bentar. Abis ini selesai kok." seru Raka santai.

Zahra terkejut mendengarnya. "Kok nggak bilang kakak sih?"

"Aku nggak mau gangguin kakak sama bang Raja." jujur Raka.

Sedetik kemudian, senyum malu-malu terbit di bibir Zahra.

"Ngapain lo senyum-senyum?" ucap suara bariton yang khas di telinga Zahra.

"Kak Raja," latahnya. "Eh, nggak kok kak." gugup Zahra.

Raja menyerngitkan dahinya. "Ha?"

"Aku...aku ke dapur dulu, mau masak." ujarnya dan berlalu meninggalkan Zahra.

"Lah lah?" beo Raja bingung.

Detik selanjutnya, muncul dari bilik kamar mandi seorang remaja dan balita kecil. "Capek juga mandiin kamu!" ucap Raka melotot. Namun yang dipelototi malah cekikikan.

"Loh Rak, lo abis mandiin Nadine?" tanya Raja yang masih berdiri di depan kamar mandi.

Raka mendongak ke arah Raja. "Iya bang, capek tauk." jujurnya.

"Udah nih, gue mau nyisir rambut dulu. Lo gantian jagain Nadine," perintah Raka pada abangnya, lalu ngacir ke kamar.

Mau tak mau Raja harus mengurus Nadine, diambilah balita itu ke pelukannya lalu mendudukan diri di sofa ruang tengah.

Nadine sedari tadi sudah berbaju dengan rapi, entah apa yang merasuki Raka hingga dirinya mau memandikan Nadine yang terkenal ceriwis.

Lalu Raja dengan berat hati mengambil sebuah sisir kecil dan kuncrit untuk mengikat rambut Nadine.

"Nadine, diem dulu ih." tuturnya pada sang balita.

Tapi Nadine malah tambah gencar menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa, sengaja agar Raja kesusahan menguncir rambutnya.

"Ikatnya janan kencan kencan om," sebal Nadine saat Raja mengikat rambut pendeknya begitu kencang.

"Terus gimana?" Raja mengatakannya seperti manusia paling bodoh di dunia.

Karena Hangatmu (Terbit)Where stories live. Discover now