19. Mereka berkunjung

72.9K 7.8K 101
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Jangan lupa tinggalkan vote ya sahabat😽😂

----

Mentari sudah menyapa bumi dengan sinar hangatnya. Di sebuah kamar yang terdominasi warna putih, dua orang masih terlelap di alam bawah sadarnya. Sesaat setelah matahari masuk ke celah-celah kamar, salah satu dari mereka bergeliat tak nyaman. Dia Zahra.

Zahra bergeliat ketika matahari mulai menyapanya, tanda bahwa ia harus bangun meninggalkan kasur empuknya. Ia mengerjapkan matanya perlahan sembari menetralkan cahaya.

Ia hampir ingin beranjak sebelum ia menyadari ada sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya. Mulutnya terkatup rapat menyadari tangan Raja melingkar apik di pinggangnya.

Ia mulai mengingat kejadian semalam, dia kemarin malam tak enak badan, dan Zahra menyadari kemarin malam ia memeluk sesuatu. Dia pikir itu sebuah guling. Dan sekarang, ah ternyata ia memeluk suaminya.

Lihatlah wajah manis Zahra sekarang, sudah seperti kepiting rebus, perasaan aneh itu menjalar di tubuhnya. Tapi, sedetik kemudian. Senyum rekahnya hilang menyadari apa yang ia pikirkan barusan.

Aku apa-apaan sih!

Kemudian, Zahra mencoba melepaskan pelukan tangan Raja. Tapi apalah daya, tangan kekar Raja dengan tak tahu malunya malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Kak, lepasin dulu." cicitnya pelan.

Zahra masih berusaha melepaskan pelukan tangan Raja. "Kak, sesak ih!" usahanya tak membuahkan hasil.

"Bentar aja," racau Raja dengan mata terpejam, Zahra tak tau dia sudah sadar atau belum. "Bentar lagi, ya." ucapnya lagi.

Sekarang jantung Zahra seakan berdegup kencang. "Tapi aku harus masak kak," gugupnya.

Raja hanya menanggapi dengan gumaman pelan. "Bentar doang," itu lagi yang diucapkannya.

Karena sudah capek, Zahra pasrah dengan kemauan Raja, entah tadi yang Raja ucapkan dengan kesadaran atau tidak. Yang pasti Zahra bahagia. Diam-diam Zahra menerbitkan senyuman kecilnya.






"Kak, ini udah dua puluh menit loh." ujar Zahra yang menyadari waktu terus berjalan.

"Biarin." jawab Raja singkat. "Nyaman kok," ucap Raja yang membuat desiran darah Zahra mengalir cepat.

"Tapi kak, aku belum ngapa-ngapain." keluhnya.

"Ini udah jam tujuh, kakak juga belum sholat shubuh kan?" khawatirnya.

Karena Zahra sekarang sedang kedatangan tamu bulanannya, jadi sekarang ia tak terlalu memusingkan itu.

"Gue dah sholat." jawab Raja cepat.

"Kak Rajaaaa, Kak Zahraaaa, bukain pintunya dong!!" pekik seseorang yang terdengar hingga ke kamar mereka.

Zahra bingung harus bagaimana. "Kak, ada yang manggil tuh."

Raja lalu ikut mengerjap, ia mengumpulkan kesadarannya, lalu dengan terkejut ia melepaskan pelukannya.

"Gu... gue gak ngapa-ngapain lo kan?" tanyanya dengan wajah pucat.

Karena Hangatmu (Terbit)Where stories live. Discover now