22. Tentang Angel

70.2K 6.7K 300
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Langsung baca gih, hehe ><

----

Hari ini, Raja dan Zahra sudah kembali bersekolah seperti biasa. Dan tentunya tanpa kehadiran Nadine dan Raka lagi di rumah mereka.

Tepat kemarin malam, Risa dan Diana menjemput Raka dan Nadine. Perlu kalian tau, kemarin malam itu Nadine sampai bernego dengan Diana agar dijemput lagi esok hari.

Tapi untungnya, Zahra dengan segala sifat dewasanya mampu membujuk Nadine agar mau pulang. Lagi pula, ia dan Raja juga sudah merasa lelah menjaga Nadine dan Raka.

Tapi selelah-lelahnya mereka, ada pelajaran tersendiri bagi keduanya. Diantaranya, rasa sabar yang dirasakan setiap orangtua. Perlu diingat, bahwa dua hari tinggal satu atap bersama Raka dan Nadine sudah cukup membuat keduanya sadar akan mulianya kududukan orang tua.

Back to topic.

Akhir-akhir ini memang sudah menjadi kebiasaan Raja untuk memberi tebengan Zahra, baik berangkat maupun pulang sekolah.

Dan seperti biasa, Raja akan menurunkan Zahra di halte dekat sekolah. Agar tidak ada yang mencurigai hubungan mereka.

Sekarang, Raja sudah berada di parkiran sekolah. Alangkah terkejutnya ia, karena begitu ia melepas helm. Sudah ada Angel berdiri di depannya disertai senyuman terbaiknya.

"Pagi, Ja." sapa Angel.

"Lo ngapain di sini?" Raja mengatakannya seolah terusik.

Angel berdecih pelan. "Pagi, Ja." ulangnya lagi.

"Eh, iya pagi." jawab Raja seolah baru sadar sapaan Angel.

"Lo ngapain di sini?" tanyanya lagi.

"Sekolah lah," jawabnya santai.

"Iya iya tau, maksud gue ngapain berdiri di depan gue?" tanya Raja membetulkan pertanyaannya.

"Nyapa lo," jawabnya singkat lalu tersenyum ceria.

"Yuk!" ujar Angel lalu beralih menggandeng tangan Raja.

"Eh eh," sergah Raja lalu berhenti berjalan.

Angel menyerngit kebingungan. "Kenapa?"

"Eng...enggak papa, ya udah yuk!" ralatnya lalu kembali berjalan tanpa melepaskan tautan tangannya.

Tadi Raja sempat ingat Zahra, saat tangannya di genggam Angel. Lalu, ia berpikir kembali. Untuk apa dia memikirkan Zahra, sedangkan Angel kan memang sahabatnya.








"Ck, tu cewek siapa lagi sih!" kesal seseorang, saat matanya tak sengaja menangkap Raja bersama wanita lain selain Zahra.

"Masa iya, harus gue singkirin juga!"

Lalu ia berpikir sejenak. "Iya harus." ucapnya kemudian.

"Kalo Raja nggak bisa gue milikin, berarti dia juga nggak boleh dimilikin siapapun!"

----

Hari ini, kelas 12 IPA 1 waktunya pelajaran olahraga. Mereka tak di suruh macam-macam oleh Pak Riko, karena guru satu ini adalah guru paling praktis dan gak suka ribet.

Jadilah mereka di suruh dribling bola basket saja untuk pengambilan nilai, dan jika mereka kesusahan maka guru satu ini tetap akan memberi tambahan nilai.

Kurang enak apa lagi cobak?

Dan sekarang, giliran Angel yang akan praktek pengambilan nilai. Angel tentu insecure pada yang lainnya, bukan karena tubuhnya yang terlalu pendek, ini karena ia tak suka main bola basket sejak SMP, melelahkan katanya.

Karena Hangatmu (Terbit)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن