29. accident and the effect

Start from the beginning
                                    

Supir Renjun membungkuk pelan. "Maaf sedikit terlambat, ada urusan yang harus saya selesaikan sebelummya."

"Enggak masalah ahjussi. Abis ini langsung pulang kan?"

Renjun bertanya seperti itu soalnya terkadang Chansung dan Yewon akan mengajaknya dan juga Yeji untuk makan malam bersama di restauran di hotel bintang lima. Tempat yang membosankan saking seringnya Renjun mengikuti jamuan di sana.

"Iya langsung pulang. Kebetulan teman-teman Renjun-ssi katanya mau main ke rumah, saya diberitahu oleh nyonya," terang supir Renjun.

Mimik Renjun berubah lebih ceria setelah mendengar kata teman-teman. "Beneran ahjussi?"

"Iya," balas supirnya singkat.

Renjun mencakupkan tangannya di depan dada. Mau secepat apapun Renjun bersekolah, jiwanya tetap jiwa anak-anak yang merasa senang saat bertemu dengan teman-temannya. Apalagi Renjun mengenal mereka sejak kecil.

Teman-teman yang Renjun maksud adalah Jeno, Haechan, Jaemin, Hyunjin, Saeron, dan Herin. Mungkin karena mereka berada di lingkaran sosial yang sama, makanya bisa berteman. Pengecualian buat Herin yang merupakan anak beasiswa, yang memang paling dekat dengan Jeno karena bergabung dalam ekstrakurikuler yang sama. Terkadang mereka suka dirumorkan memiliki hubungan spesial saking dekatnya, namun Jeno dan Herin selalu membantah.

Ya apapun lah status yang tengah Jeno dan Herin sembunyikan, Renjun tidak ambil pusing. Ia juga tak peduli ada agenda penting apa hingga teman-temannya itu berkunjung ke rumah, Renjun hanya senang menghabiskan waktu bersama mereka. Dari teman-temannya itu pula Renjun bisa sedikit tahu bagaimana kehidupan anak-anak seumurannya, dari cerita-cerita yang keluar dari mulut Saeron yang suka digangguin kakak kelas laki-laki atau terkadang Jaemin yang suka membuat onar.

Sesuatu yang Renjun tidak akan pernah alami dalam hidupnya.

"Ahjussi, apa enggak bisa lebih cepat?" tanya Renjun.

Supir Renjun tersenyum simpul. "Enggak sabar ya ketemu teman-teman!"

Renjun berdendang pelan, menunjukkan bahwa ia sungguh tidak sabar untuk bertemu dengan teman-teman. Tanpa ia tahu akan takdir yang mampu merubah hidupnya hanya dalam hitungan detik.

Mobil Renjun melaju melewati lampu lalu lintas yang berganti kuning. Supir Renjun melajukannya cepat agar tidak terkena lampu merah, namun tidak memperhitungkan bergantinya warna lampu dari jalan yang lain. Ditambah hujan mengguyur deras, membuat jarak pandang kabur.

Alhasil mobil Renjun menabrak mobil lain yang melaju tepat di depan. Tabrakan cukup serius terjadi. Tubuh Renjun serasa dilempar, berpindah dengan cepat dari posisi duduknya. Kepalanya tak sengaja menghantam pintu mobil dan pingsan seketika karena kerasnya hantaman.

Yang ia ketahui pertama saat terbangun dari tidurnya adalah sang supir yang dimintai keterangan oleh kepolisian mengenai tabrakan yang terjadi.

Namun yang lebih mengejutkan adalah korban yang tertabrak. Mobil yang ditabrak terpelanting, membuat supir di mobil tersebut meninggal di tempat dan dua orang gadis terluka. Salah satu gadis itu adalah Herin, dengan tubuh bagian pinggul ke bawah terhimpit oleh lempengan besi mobil.

Renjun tidak tahu keadaan gadis yang satu lagi. Renjun saja tidak mengerti kenapa Herin bisa pergi berada di mobil itu. Apa gadis yang ikut terluka itu teman Herin di sekolah?

Entahlah.

Namun kecelakaan itu menjadi awal mula keretakan persahabatan Jeno dengan yang lain. Saat tahu bahwa pelaku yang menyebabkan Herin terbaring koma adalah supir Renjun, yang membawa serta Renjun di dalamnya, Jeno mulai menyalahkan Renjun.

verrückt | renryu ✔Where stories live. Discover now