Lucunya orang di rumah sakit tidak ada yang curiga, karena mereka terbiasa dengan Renjun yang sibuk. Hingga tak terpikir dibenak mereka kalau seorang Renjun bisa bermain api.

Selain itu, Renjun dan Ryujin tetap bersikap seperti biasanya saat di depan orang. Berdebat tanpa kenal tempat dan waktu. Maka dipastikan sulit bagi orang lain mengetahui apa hubungan yang mereka sedang tutupi saat ini. Termasuk Jaemin, Hyunjin, Saeron, dan Yeji, serta Jeno dan Miyeon yang merupakan pasangan Ryujin dan Renjun yang sesungguhnya.

Seperti malam ini, keduanya sedang berada di apartemen Renjun. Menikmati kebersamaan, saling memuaskan satu sama lain. Puncak baru saja mereka capai, membuat Ryujin yang berada di atas ambruk ke dalam pelukan hangat Renjun.

"Capek?" Renjun merapikan anak rambut Ryujin, menyelipkan rambut lepek akibat keringat ke belakang telinga si wanita.

"Lumayan. Berhenti saja ya? Lagian kamu sudah ganti pengaman sampai tiga kali. Pasti capek juga," balas Ryujin.

Mengingat Ryujin tidak ingin mengonsumsi obat anti kehamilan yang dalam jangka panjang memang tidak berefek bagus pada tubuh, Renjun selalu ingat untuk menggunakan pengaman setiap mereka bersetubuh. Dan jika mengingat gairah Renjun yang lebih besar dari Ryujin, serta bagaimana dengan pasrah Ryujin melayani Renjun, maka tak aneh kalau Renjun bisa berganti pengaman hingga tiga kali atau bahkan lebih.

"Selama itu di dalam kamu, aku sih enggak masalah," goda Renjun, sukses mengundang pukulan Ryujin di dadanya.

Ryujin mendecih, memutuskan bangun dari atas tubuh Renjun. Ryujin kenakan celana dalam dan kemeja Renjun, karena dua helai pakaian itu yang bisa ia gapai dengan cepat. Ia kuncir rambutnya asal, dengan ikat rambut warna hitam yang sedari tadi melingkar di pergelangan.

Ryujin lalu turun ke bawah, berniat menghangatkan kembali kimchi jjigae yang ia masak saat tiba di apartemen, tepat sebelum Renjun menyeretnya ke ranjang.

Bentukan apartemen Renjun ini termasuk unik karena terbagi menjadi dua lantai, atau bisa disebut Room 1,5. Bagian atas adalah tempat tidur, lemari, dan sofa kecil untuk bersantai, sementara bagian bawah diisi dengan kamar mandi, dapur, dan meja makan menghadap jendela besar yang menyajikan pemandangan kota Seoul. Meja makan ini juga difungsikan sebagai meja kerja. Terkadang kalau ada diagnosis yang harus cepat dikerjakan, Ryujin dan Renjun akan berakhir dengan hanya bekerja tanpa melakulan skinship apapun.

Ryujin nyalakan kompor, lalu menunggu dengan sabar hingga kuah jjigae mendidih.

Tak lama, sepasang lengan melingkar erat di pinggang. Pelakunya sudah pasti tuan Hwang Renjun, yang turun hanya mengenakan boxer. "Jin-ie, jangan ngambek dong! Aku kan bercanda."

Bilangnya bercanda, tapi bibir Renjun tetap saja sibuk membubuhkan kecupan pada leher jenjang Ryujin. Padahal sudah banyak tanda yang pria itu ciptakan pada bagian tubuh sensitif Ryujin, tapi sepertinya Renjun tak ada puasnya.

Karena lelah, Ryujin bukannya senang malah risih. "Ih apaan sih! Sana mandi dulu! Bau tau enggak?!"

"Kamu juga bau kok. Bau abis bercinta," ucap Renjun yang langsung dibalas dengan sikutan di perut.

"Otak tuh sesekali mikir yang benar kenapa? Sudah sana ah!" usir Ryujin.

"Tap..."

"Cepetan mandi Hwang-uisanim, kalau enggak mau kelaparan malam ini," potong Ryujin dengan suara tegas.

Renjun menjauh sembari mengangkat kedua tangannya, tanda bahwa ia menyerah untuk menggoda Ryujin dan menuruti si wanita dengan masuk ke kamar mandi.

Ryujin bernapas lega.

Namun baru beberapa detik, Renjun kembali. "Kalau mandi bareng saja gimana yang?"

verrückt | renryu ✔Where stories live. Discover now