○37○Menjauh Lagi?

1K 85 10
                                    

× kau kira aku baik-baik saja dengan rasa sakit ini? ×

******
Adiba tidak mengerti dan Adiba tidak paham. Kenapa ia harus datang ke rumah sakit itu dan bertemu dengan orang yang Adiba pun tidak tahu bagaimana rupanya? Dan apa maksudnya Akbar yang menyuruhnya pergi kesana? Ingin membuat Adiba tambah sakit hati dengan kehadiran perempuan itu?

"Bintang baik kok lo tenang aja," ucap Ken saat melirik Adiba yang duduk gelisah di samping nya itu. Ken tahu Adiba merasa aneh dengan ini.

Adiba menggigit bawah bibirnya, "Aku enggak yakin kak. Aku bahkan baru kenal kalian dan gatau gimana Bintang. Rasanya janggal aja kenapa dia mau ketemu aku."

"Bintang gak bakal ngapa-ngapain lo," yakin Ken lagi membuat Adiba mengangguk pelan.

Adiba berjalan pelan di samping Ken saat mereka sudah sampai di rumah sakit tempat Bintang berada dan ternyata itu adalah rumah sakit tempat Nabila bekerja. Adiba terkekeh sinis jadi sebegitunya Bintang di sayangi.

Hei kenapa Adiba jadi seperti tidak suka huh?

"Lama," ucap seseorang membuat perhatian Adiba teralihkan.

"Wes santai bro! Sinis mulu dari tadi," saut Ken membuat Akbar mendengus.

"Enggak di apa-apain kan sama dia?" tanya Akbar pada Adiba membuat Adiba tersentak lalu dengan cepat menggeleng.

Ken mendengus, "Kurang ajar lo ya Bar. Gue bogem lagi mampus lo," ucap Ken kesal lalu masuk ke dalam salah satu ruangan di dekat mereka.

Adiba meremas rok sekolahnya gugup.

"Apa kabar?" tanya Akbar membuat Adiba menahan nafas seketika. Berapa hari atau bahkan berapa minggu ia tidak mendengar suara pria ini?

"B-baik kok kak. Kakak sendiri?"

"Lebih baik dari sebelumnya," jawab Akbar membuat Adiba mengerenyit kecil lalu menyadarkan dalam hati wanita nya sudah sadar Adiba.

"Ah," Adiba mengangguk lalu tersenyum tipis pada laki-laki di depannya.

"Maaf gue ngerepotin lo sampe harus dateng kesini," ucap Akbar membuat Adiba menggeleng kecil.

"Enggak papa kok. Adiba sebenernya kaget tapi ya enggak bisa nolak," ucap Adiba membuat Akbar mengerenyit.

"Kenapa?"

"Kepo!"

Akbar terkekeh, "Yaudah. Mau langsung ketemu Bintang?" tanya Akbar, "Gue tau lo udah di ceritain Ken semua hal tentang gue jadi gaada hal yang harus gue tutup-tutupi lagi dari lo," tambahnya.

"Kenapa?" tanya Adiba, "Adiba bahkan bukan si-"

"Ayo masuk," potong Akbar membuat Adiba menghela nafas pelan.

Adiba mengangguk pelan lalu masuk ke dalam ruangan yang Ken masuki tadi. Adiba mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi ruangan itu ternyata semuanya tersusun rapih.

"Bintang ini Adiba," ucap Ken sambil menunjuk Adiba yang berhenti di samping Akbar.

"Adiba ini Bintang," tambah Akbar membuat Adiba sedikit canggung lalu tersenyum pada perempuan yang sedang ada di ranjang itu.

Adiba berjalan mendekat pada Bintang lalu menjulurkan tangannya, "Seneng kenal sama kamu," ucap Adiba sambil tersenyum.

Bintang mengangguk, "Saya juga," ucapnya sambil membalas jabat tangan Adiba.

Adiba bernafas lega. Tidak terlalu buruk seperti yang ia pikirkan.

"Lo berdua ngobrol aja dulu. Gue sama Ken keluar bentar," ucap Akbar lalu merangkul Ken seperti dua orang yang baru saja berjumpa setelah sekian lama.

Zero O'clock (Completed✔)Where stories live. Discover now