○04○Oh Jadi Dia Ketua Paskibra

1.7K 124 9
                                    

× jadi bagaimana mungkin perasaan tumbuh hanya karena melihat senyumnya? ×

******
Adiba duduk di bangku kelas nya,hari ini adalah peringatan sumpah pemuda di sekolah nya yang berarti upacara peringatan akan dilakukan.

Adiba sangat membenci yang nama nya upacara,sungguh! Itu melelahkan walau hanya berdiri diam hormat lalu istirahat tapi itu membuat pegal.

Adiba menidurkan kepalanya di meja,ia mengetuk mejanya untuk menghasilkan sebuah suara,entah kenapa kali ini ia sama sekali tidak bersemangat.

Sudah pukul 6:40 tetapi Tari belum datang juga,kemana manusia cumi itu sekarang? Apa Adiba harus berjalan sendirian kelapangan,ah Adiba tidak suka akan hal ini

"Woy onta! Udah mau bel ngapain lo masih tidur disini" Teriak Tari tiba-tiba membuat Adiba memukul Tari dengan topinya

"Gue nungguin lo bego" Sarkas Adiba

"Hehe ya maap nih gue semalem dari nonton film horor seru bat gilak"

Adiba tak memperdulikan temannya yang gila akan film horor ini,Adiba menarik tangan Tari sampai mereka di lapangan

"Ebuset lepas kali!" Tari menarik tangannya

"Takutnya lo ilang" Ucap Adiba santai membuat Tari melotot kearah Adiba

Tes..Tes..
Diberitahukan kepada seluruh murid Sma rajawali untuk berbaris dilapangan sekarang karena sebentar lagi upacara akan segera di mulai

"YAALLAH KAK BIM" Adiba menutup mulut Tari dengan tangan kanannya,sumpah ini sangat membuat Adiba malu

Pemberitahuan tadi berasal dari pengeras suara di lapangan,dan kalian ingat calon ketua osis tahun ini yang pernah Tari ceritakan pada Adiba? Abimanyu atau Bima lah yang barusan memberi pemberitahuan

Astaga rasanya Adiba ingin menghilang dari tempat itu sekarang juga,temannya kali ini benar-benar tidak bisa mengontrol teriakannya,lihat bagaimana semua orang yang berjalan di dekat lapangan melihat ke arah mereka,bahkan Bima yang ada di atas podium sana pun menengok! Bayangkan saja.

"Tar sumpah muka gue udah merah banget pasti ini,jangan malu-maluin dulu tolong Tar panas ini panass!" Adiba gemas ingin sekali rasanya mencakar wajah temannya ini

"Ganteng banget" Gumam Tari tanpa berniat untuk melepas pandangan nya dari Bima

"Katanya lo lagi deket sama kak Reza gimana sih lo! Satu-satu ngapa dah" Komen Adiba,Tari ini menyukai banyak pria tetapi ia masih saja memperjuangkan pria yang sudah punya pacar,dasar wanita aneh

"Gue maunya kak Bima dong tolonggg" Ucap Tari berteriak kecil sambil lompat-lompat kecil di tempatnya

Adiba menggeleng-gelengkan kepalanya,"Stres lo!"

Semua orang pun mulai berkumpul dan membuat barisan dengan urutan kelas 12 di sebelah kanan dan kelas 10 di sebelah kiri.

Adiba berdiri di barisan paling depan,karena postur tubuhnya yang tinggi mengharuskan ia terpisah dari Tari karena anak itu agak lebih pendek darinya.

Yah tidak ada teman mengobrol.
Pikir Adiba

Mata Adiba terpaku pada salah satu rombongan barisan yang terpisah di depan sana,dengan 3 banjar berisikan 5 orang di setiap banjar nya,mereka memakai bet yang tidak bisa Adiba lihat dengan jelas di lengan sebelah kanan mereka ,salah seorang perempuan yang berbaris di depan tepat di tengah-tengah itu memegang nampan baki dengan bendera merah putih sambil tersenyum manis disana yang menandakan bahwa mereka adalah pasukan pengibar bendera.

Tapi yang menjadi sorotan mata Adiba kini adalah seorang pria tinggi yang berada di barisan ketiga dari depan,pria itu ada di barisan tengah dan Adiba baru menyadari kalau itu adalah pria yang sempat ia rutuki karena tidak menjawab semua pertanyaan dari mulut Adiba dan pria yang kemarin ia tabrak tapi tidak ada niatan untuk menolong nya,Dia seorang anak Paskibra?

Zero O'clock (Completed✔)Where stories live. Discover now