○14○Perayaan

1K 83 16
                                    

× kenyataannya sebuah lagu itu seperti mewakili perasaan seseorang ×

******
"ANJAY KEREN BANGET SEKOLAH KITA CUY,LIAT PANGGUNGNYA" Teriak Tari sambil memutar badannya melihat setiap sudut sekolah

"Bukannya dari kemaren lo udah liat?" Tanya Adiba pasalnya ia kemarin tidak sekolah setelah kejadian mengerikan itu

"Tapi kemaren belum rampung anjir!" Ucap Tari

"Oh" Jawab Adiba tak selera

"Hebat banget ya basket sekolah kita,pantes di buatin acara kayak gini" Ujar Tari

"Nanti pas acara jam sebelasan kata kak Bima anak basket tuh mau tampil tapi cuma ya mereka bertiga ditambah lagi sama Reza"  Lanjutnya lagi dengan malas saat mengucapkan kalimat terakhir

"Kak..Akbar?" Tanya Adiba

"Iye kakak lo juga"

"Kakak gue palalo!" Sinis Adiba

"Dih! Pas gue denger lo cerita kemaren tuh kayak gitu gue yakin lah kalo lo berdua sama-sama punya rasa" Ujar Tari

"Gue nya doang yang punya Tar,dianya mah gatau" Jawab Adiba lalu terkekeh

Adiba duduk dengan tenang menikmati setiap acara demi acara yang telah dimulai sekarang lalu pandangannya tiba-tiba teralihkan pada ponsel yang sedang ia pegang,ia menekan tombol agar layar terbuka dan saat itu juga Adiba tersenyum hangat melihat wallpaper di layar kunci nya

Fotonya dengan seorang pria berwatak dingin yang sebelum nya pernah ia maki-maki dan berteriak di depannya,ah malu sekali rasanya saat mengingat itu

Adiba menggeleng-gelenggkan kepalanya,kenapa ia jadi memikirkan hal itu

Adiba diam menikmati susunan acara pada hari ini,acara bisa dikatakan cukup lancar sampai detik ini lihat saja bagaimana murid-murid rajawali bernyanyi bersama ada yang tertawa lepas dengan segala kebahagiaan yang ada dalam diri mereka hari ini

Tetapi tidak dengan Tari yang sedari tadi hanya diam menatap ke satu arah membuat Adiba bingung kenapa dengan Tari biasanya dialah orang yang paling bersemangat mengoceh bahkan tadi pagi pun dialah orang yang paling bersemangat

Ingin bertanya tetapi dari raut wajah Tari saja seperti nya ia tidak ingin di ganggu,lalu harus bagaimana?

"Numpang duduk di sebelah lo ya" Ucap seseorang membuat Adiba menengok

"Eh? Kak Jes,iya kak gak apa-apa kalik itu gaada yang nempatin kok" Ucap Adiba sambil menepuk-nepuk kursi kosong di sebelahnya

"Kak Jes sendirian aja?" Tanya Adiba membuat Jessica mengangguk

"Iya,temen-temen gue pada beli jajan ke kantin" Jawab Jessica

Adiba mengangguk-anggukkan kepalanya,lalu tak lama tiba-tiba Mc menyebutkan beberapa nama yang sangat familiar di telinga Adiba,bergegas Adiba mengalihkan pandangan nya ke arah panggung

"Tar! Kakak lo" Seru Adiba sambil menepuk pundak Tari keras membuat Tari terkejut lalu mendengus sambil mengusap pundaknya

"Sakit tau!" Ucap Tari sedangkan yang ia ajak bicara hanya diam memperhatikan keempat orang itu

"Ah Reza sialan! Kenapa sih lo harus ada di situ juga" Kesal Tari membuat Adiba menengok

Adiba mengerenyitkan dahinya,"Kenapa? Diakan ketua ekstra musik"

"Gak suka gue liat mukanya,enek!" Kesalnya lagi

"Sabar Tar anggep aja dia gak ada,lo liatin kak Bima ajalah" Ujar Adiba tetapi Tari hanya diam

Zero O'clock (Completed✔)Where stories live. Discover now