○18○Ingin Melindungi

966 83 23
                                    

× yang kuat nunggunya ×

******
Adiba berjalan dengan langkah cepat menuju ke roftoop tempat di mana Akbar dan double B berada,entah kenapa rasanya ada sesuatu yang sangat penting akan di katakan Akbar padanya.

Adiba tak lagi memperdulikan bagaimana penampilannya sekarang,bagaimana berantakan rambutnya sekarang dan bagaimana ia sangat mengabaikan rasa lapar yang ia rasakan sekarang

Apa yang sebenarnya ingin dikatakan sampai-sampai menyuruhnya datang? Kalau tidak penting Adiba benar-benar akan kesal pada Akbar,Adiba berjalan cepat lalu membuka pintu dengan kuat membuat ketiga orang itu menengok dan membuat Adiba kaget sendiri,tidak ada sopannya sama sekali!

"Sini Dib" Panggil Brama

Adiba mengangguk sambil melangkahkan kakinya mendekat tapi tiba-tiba langkahnya terhenti oleh ucapan Akbar

"Diem disitu" Ucap Akbar

"Lo apaan sih Bar?" Kata Brama tak mengerti

"Gak jelas lo" Umpat Bima

Akbar mengacuhkan kedua temannya itu lalu berjalan kearah Adiba dan menggenggam tangan Adiba menuju keluar dari roftoop

"Nanti gue ceritain" Teriak Akbar saat pintu sudah tertutup membuat double B itu hanya bisa menatap heran satu sama lain

"Kak Akbar aduhh!" Pekik Adiba saat Akbar menarik tangannya dan berjalan cepat membuat Adiba sedikit kehilangan keseimbangan tetapi masih bisa ia pertahankan

"Pelan-pelan kenapa sih!?" Ucapnya lagi tetapi Akbar masih setia berjalan dengan kecepatannya

"Tunggu di mobil,gue ganti baju sebentar" Ujar Akbar sambil mengambil kaos nya yang ada di dalam mobil

Adiba mendengus kasar,"Kenapa gak suruh gue nunggu di sini aja tadi"

Tetapi Akbar mengabaikannya dan pergi entah kemana.

Kesal sekali rasanya sekarang padahal Adiba sudah serius-serius begini sampai mengabaikan mie nya tadi,dan tak lama Akbar datang dengan pakaian yang berbeda

Pria dengan celana jeans hitam dan kaos putih,Astaga!

"Lo suka makan di mana" Tanya Akbar saat sudah masuk ke dalam mobil dan memakai sabuk pengamannya

"Hah?"

"Lo suka makan dimana" Tanyanya lagi dengan nada seperti kesal membuat Adiba menggigit bawah bibirnya

"Mang siomay yang di komplek" Ucap Adiba membuat Akbar mengangguk

Adiba menghela nafas nya,ada apa ini sebenarnya? Kalau tahu begini Adiba lebih memilih menunggu saja di rumah dan makan mie nya dulu! Pria ini benar-benar cuaca!

Tak ada yang membuka percakapan di dalam mobil membuat Adiba memfokuskan dirinya pada ponsel saja,mengajak kulkas berbicara itu bukan keahliannya.

"Lo pesen sana" Ucap Akbar saat mereka berdua sudah duduk di kursi tempat siomay komplek

"Katanya kakak mau ngomong sesuatu,kenapa malah nyuruh gue makan?" Tanya Adiba

Akbar menghela nafas,"Gue gak mungkin ngajak ngomong orang laper buat bahas sesuatu yang gaakan lo pahamin dengan cepet"

Adiba menaikkan sebelah alisnya dan membuat raut wajah seperti,Maksudnya?

"Bang Aksa chat gue,dia bilang lo dari pagi belum makan dan ini udah jam satu" Ujarnya lagi membuat Adiba sekarang paham kenapa dengan sikap pria di depannya ini padanya.

Bukan khawatir?

bukan Adiba.

"Oh iyaa,makasih ya kak" Ucap Adiba

Zero O'clock (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang