○29○Satu Tempat

921 78 16
                                    

× hatiku hancur dan aku mulai kehilangan kata-kata ×

******
Hari ketiga karyawisata yogyakarta jadwal hari ini adalah anak-anak Rajawali akan mengunjungi tempat yang paling di tunggu-tunggu setelah dua hari mengunjungi tempat bersejarah seperti Benteng Vredeburg, Keraton Yogyakarta dan Candi Prambanan akhirnya mereka akan pergi ke pantai. Salah satu tempat yang selama ini mereka tunggu-tunggu dan yang membuat mereka bersemangat ikut karyawisata.

Adiba duduk terdiam di kasur nya sambil melongo menatap Tari yang baru saja mengganti bajunya dengan kaos karyawisata Rajawali. Bukan karena kaos nya jelek ataupun Tari memakai nya terbalik tetapi Adiba terkejut karena melihat tas yang cukup besar itu sedang Tari tenteng di tangan kiri dan sebuah topi pantai ada di tangan kanan.

Adiba mengerenyit karena ia tak membawa apa-apa selain topi dan kamera, "Lo bawa apa di dalem tas?" tanyanya.

Tari yang sedang bersolek di depan cermin itu mendecak, "Ya bawa barang-barang buat mantai lah Dibeh yakali gue bawa bom" saut Tari.

"Barang-barang?" ucap Adiba bingung, "Emang kalo mantai ada barang-barang yang di bawa selain topi?"

"Ada lah!" seru Tari sambil membuka tas itu untuk memperlihatkan barang-barang yang ia bawa, "Lo harus bawa sunscreen lo juga harus bawa alat make up lo harus bawa baju ganti lo harus bawa jajanan buat ngemil lo harus bawa-"

"TARI!" potong Adiba cepat, "Guna nya bawa kayak gitu apaan sih? Cuma ngeribetin tau gak" Adiba mengontrol kekesalannya. Untung saja kamera di tangannya tidak ia banting.

"Loh loh ini nih gak pernah mantai!" Tari menatap Adiba sinis, "Lo harus bawa sunscreen biar kulit lo gak mutung trus lo harus bawa make up biar tetep cantik trus lo harus bawa baju ganti biar bisa basah-basahan main air nanti apa lagi jajan itu harus di bawa," jelas Tari membuat Adiba menghela nafasnya kasar.

"Bawa seperlu nya aja. Kita juga gak bakal mandi di sana kan!" ketus Adiba tak terima dengan pemikiran teman nya itu.

"Suka-suka gue ngapa. Nih ya, Dibeh lagian kita jarang-jarang ke pantai terlebih lagi sama cowok yang kita sayang gimana gue gak seexcited ini coba," ucap Tari membuat Adiba menggeleng-gelenggkan kepalanya.

"Serah," kata Adiba lalu berjalan keluar dari kamar itu.

Adiba menghela nafasnya yang pagi-pagi sudah naik turun tak beraturan. Tari selalu saja pamer kemesraan dengan Bima di depan Adiba apa lagi kemarin saat di candi prambanan saat Tari terjatuh dan kakinya terkilir Bima mengangkat Tari dan membawanya ala bridal style yaampun! Sorakan dan teriakan terdengar di mana-mana karena fans Bima tak terima melihat kejadian itu.

Sedangkan Adiba? Ia hanya terdiam seribu bahasa saat rasa iri nya melonjak naik kemana-mana.

"Ngapain disini?" tanya seseorang di belakang Adiba, "Enggak nunggu di luar aja?" katanya lagi.

Adiba tersentak lalu tersenyum. "Nunggu Tari kak. Nangis nanti kalau di tinggal," jawab Adiba lalu ia terkekeh.

"Dia punya Bima kok tenang aja," ucap Akbar mengejek karena kejadian di prambanan yang Adiba tiba-tiba saja berteriak kalau ia ingin memiliki pacar dan menyebutkan satu persatu tipe pria idamannya dan Adiba tepat berteriak di samping Akbar membuatnya menahan tawa.

Adiba mendengus mendengar ucapan Akbar barusan, "Iya trus kalau dia punya kak Bima kenapa? Kenapa kakak suka ngejek Adiba semenjak dari prambanan!" katanya dengan nada kesal.

"Karena gue pengen," jawab Akbar santai lalu melangkahkan kakinya mendahului Adiba yang masih terdiam di tempat.

Ada saja hal yang membuat Adiba semakin menyukai Akbar. Semenjak malam di pinggiran jalan malioboro Akbar semakin menunjukkan sifat menyebalkannya pada Adiba entah kenapa rasanya Akbar mulai merubah cara bicara nya pada Adiba.

Zero O'clock (Completed✔)Where stories live. Discover now