○23○Baik-Baik Saja?

958 77 26
                                    

× baru aja suka, udah di suruh move on ×

******
Adiba menangis di pelukan Tari saat ini, perasannya sangat sakit dan perih saat mendengar kalau musuh orang yang ia sukai malah menyukainya dan ingin memisahkannya dengan Akbar, di tambah lagi dengan sikap Akbar yang baru saja ia terima.

Ia tak ingin menjauhi Akbar tetapi itu Akbar yang memintanya sendiri jadi Adiba harus bagaimana?

"Udah Adibeh yaampun gue harus gimana biar lo tenang" Ucap Tari sambil terus mengelus punggung yang gemetar itu

Adiba menggeleng

"Gue tau gimana perasaan lo tapi coba buat tenang Dib, kita bisa omongin ini sama kak Akbar" Ucap Tari lelah mendengar isakan temannya ini, hatinya ikut sakit

"Kak Akbar gak akan mau denger apapun" Ucap Adiba kacau, mata wanita itu sekarang sudah benar-benar sembab akibat tak berhenti menangis

Tari hanya bisa menghela nafasnya, memang benar ucapan Adiba tadi Akbar itu adalah orang susah percaya jadi bagaimana mungkin dia bisa percaya dengan Adiba yang jelas-jelas sudah berbohong, tapi disisi lain bagaimana cara pria itu menepati janji nya kalau ia akan menjaga Adiba?

Tapi bagaimana pun ini memang salah Adiba.

"WOY LO LO PADA DENGERIN GUE!" Teriak Dewa di depan kelas sana membuat semua anak-anak kelas menatapnya

"Cie nurut" Ucap nya lalu tertawa membuat seisi kelas mengumpatnya

"CEPET!" Teriak Tari dari belakang membuat Dewa mendengus, kalau melawan siluman toak ya jelas akan kalah.

"Gue ada pengumuman, eh bentar hari ini hari apa yak?" Tanya Dewa membuat Tari ingin mencakar wajah pria itu jika saja Adiba sedang tak menangis di pelukannya

"Kamis" Celetuk teman kelasnya

"Nah kamis kan ya, pengumumannya itu adalah minggu depan pas hari selasa kita bakal berangkat buat...jeng jeng jeng" Dewa tersenyum miring membuat seisi kelas menunggu jawabannya

"KARYAWISATA!" Teriak Dewa membuat seisi kelas heboh bahkan ada yang sampai naik-naik meja dan berjoget

Bagimana tidak, angkatannya tahun ini berkesempatan ikut karyawisata dengan kakak-kakak kelasnya itu adalah hal yang sangat jarang terjadi karena biasanya karyawisata hanya dilakukan perangkatan saja.

"Serius lo!" Ucap Pipit si sekertaris kelas

"Serius sayang" Jawab Dewa sambil mengedipkan sebelah matanya membuat semuanya bersorak heboh

"Apaan sih Dewa!" Teriak Pipit malu

"Enggak apa-apa kok, jangan khawatir gitu dong" Gombal Dewa, astaga fuckboi.

"Asiyap mamang!" Ucap Tari sambil terkekeh melihat bagaimana genitnya ketua kelas dengan di sekertaris kelas itu

"Lo ikutkan?" Tanya Tari pada Adiba sedangkan yang di tanya hanya mengangguk

"Nah gitu dong! Disana nanti kita bakal seneng-seneng lupain dulu deh, hati lo berhak bahagia" Ucap Tari membuat Adiba tersenyum lalu melepas pelukannya

"Tapi kak Akbar-"

"Udah, jangan bahas dia mulu gak kasian hati lo?" Potong Tari

Tok..Tok

"Permisi" Ucapan itu datang dari ambang pintu membuat semua yang tadinya sedang bersorak itu terdiam dan sedikit terkejut

"Kenapa kak?" Tanya Dewa mewakili kelas yang penasaran ada urusan apa sampai seorang Akbar kekelasnya

Zero O'clock (Completed✔)Where stories live. Discover now