○05○Judes Banget Gilak

1.4K 103 8
                                    

× kalo aja bisa ngubah takdir ×

******
Akbar membuka matanya,sudah pukul 11 tetapi rasa sakit yang ada di kepalanya masih saja belum hilang,Akbar mendecak sebal saat memegang kening nya yang sudah ditempeli kompres.

Akbar mendudukkan posisinya,ia mengambil ponsel dari meja dekat tempat tidurnya ia terkejut dan benar-benar lupa kalau hari ini adalah latihan rutin paskibra di sekolahnya dan yang lebih penting lagi hari ini capas angkatan 32 akan di kumpulkan,bagaimana bisa Akbar hanya terdiam di tempat ini?

Ah hujan kemarin benar-benar membuat tubuhnya kalah,sebenarnya ini juga memang salah nya kenapa nekat menerobos hujan dan tidak memakai jaket juga.

"Bar masih pening?"

Pintu kamar Akbar terbuka dan menampakkan seorang wanita yang masih sangat muda tetapi jauh lebih tua beberapa tahun darinya.

Akbar mengangguk sebagai jawaban

"Makanya lain kali kalo bawa motor tuh kalo ujan ya neduh gausah sok kuat lah lo" Oceh nya sambil mendekat dan duduk di tepi ranjang Akbar

"Bawel banget sih lo Bel" Ucap Akbar sinis

"Bal Bel Bal Bel,gue ini kakak lo tua 6 tahun dari lo panggil pake kakak" Katanya sambil melirik Akbar tajam

"Males!" Ucap Akbar lalu menyenderkan tubuhnya pada dinding kasurnya

"Kalo sakit gausah main hp mulu Akbar" Lagi-lagi Akbar memutar bola matanya

"Lagi ada perlu Bel" Jawab Akbar singkat

"Gausah sok sibuk lo!"

"Lah emang sibuk" Akbar cepat menjawab

"Akbar Raka Buana!"

"Nabila Aura Buana!" Ucap Akbar menirukan gaya kakak nya berbicara

Nabila menggerutu kesal kenapa adiknya ini sungguh-sungguh sangat menyebalkan,ingin rasanya Bela membunuh dan membuang Akbar agar bisa hidup dengan tenang

"Bisa gak sih Bar sekali aja lo nurut sama gue!" Bela benar-benar kehabisan rasa sabar

"Enggak"

"Akbarrr yaallah ada dosa apa gue sampe punya ade kayak elo,udah nyebelin cuek lagi" Teriak Bela sedangkan yang dirutuki masih tetap tidak perduli

"Coba tanya mama" Jawab Akbar

Nabila mengelus dadanya pelan,"Gue mau kerumah sakit lagi,gue cuma mau pastiin lo udah agak baikan awas lo kalo tiba-tiba ngambil es krim dari kulkas,udah gue itung ada 8 kalo ilang satu berarti lo yang makan!"

Akbar menatap kakak nya tak percaya,"Gue bisa beli es krim sendiri ya Bel maap aja"

"Kek ada duit aja lo" Cibir Bela

"Ada banyak tinggal minta" Ucap Akbar dengan nada menyebalkan

"Alah paling sama mama kan?" Bela melipat kedua tangannya di depan dada

"Ya bukan lah mana gue berani minta sama mama" Akbar masih terus menatap ke layar ponsel nya

"Trus?"

"Ya sama lo lah Bel kan lo bank gue" Ucap Akbar kurang ajar membuat Bela melempar bantal tepat mengenai wajah Akbar

"Udah ah gue mau balik kerja,cepet sembuh ya babal ku sayangg" Ucap Bela sambil mengacak rambut Akbar pelan membuat Akbar menatap geli perempuan yang baru saja menutup pintu itu

Nama panggilan masa kecilnya itu membuat Akbar geli sendiri saat sudah besar

Tiba-tiba sebuah notifikasi dari aplikasi pesan Akbar muncul membuat Akbar membuka dan membalas chat tersebut

Zero O'clock (Completed✔)Where stories live. Discover now