○13○Kekhawatiran

1K 82 18
                                    

× dan ketika Tuhan ingin menjelaskan apa itu arti keindahan,ia menciptakanmu×

******
"SIAPAPUN TOLONG!" Teriaknya

Akbar mengerenyitkan kening nya,siapa lagi yang tertinggal di sekolah pada jam lima sore seperti ini?

Wanita gila.

Akbar mendekat dan dengan cepat membuka pintu utama toilet wanita itu lalu berjalan mencari pintu mana yang terdapat orang di dalamnya

"Siapapun tolong" Lirihnya sambil terisak

"Lo dimana,gedor pintu lo" Teriak Akbar

Lalu detik itu juga pintu paling ujung toilet bergerak dan membuat Akbar langsung berlari keujung sana

Akbar mencoba membuka pintu itu tetapi sialnya ada gembok yang terkunci disini,Akbar menautkan kedua alisnya siapa yang dengan sengaja menaruh gembok dan menguncinya seperti ini?

Dan sekarang bagaimana caranya Akbar membuka pintu ini

"Lo punya jepit rambut gak" Tanya Akbar

"Punya" Saut nya lalu sebuah jepit rambut keluar dari bawah celah pintu itu

Akbar langsung memasukkan jepit rambut itu ke gembok,menarik-narik gembok itu dengan terus-menerus dengan sangat kuat sampai akhirnya gembok itu terbuka dan Akbar langsung membuang gembok itu sembarangan lalu membuka pintu toilet

"Lo ken- ADIBA?" Ucap Akbar saat melihat seorang wanita tengah duduk di lantai dengan keadaan rambut dan baju nya yang basah

Akbar langsung masuk dan menepuk pelan lengan Adiba karena wanita itu hanya duduk terdiam sambil menenggelamkan kepalanya di antara tangan dan kaki

"G-gue ta-takut hiks.." Racau Adiba membuat Akbar membantunya untuk berdiri dan membawanya keluar toilet tetapi baru beberapa langkah Adiba malah terjatuh di depan wastafel

Akbar tersentak,ingin rasanya Akbar merengkuh tubuh yang mengigil itu menenangkannya dengan secepat mungkin tetapi Akbar tidak berani melakukannya,baiklah katakan ia payah

Lalu harus berbuat apa Akbar sekarang? Tolonglah!

"Jalan sedikit lagi" Ucap Akbar dengan nada yang sangat rendah bahkan mungkin kalau wanita diluar sana mendengarnya mereka akan heboh berteriak

Tetapi Adiba tak menggubris pertanyaannya dan malah lanjut menangis membuat Akbar bingung

"Stt..udah jangan nangis lagi" Ucap Akbar sambil mengelus pelan punggung yang gemetar itu

Akbar melepas jaket osis nya yang memang harus digunakan oleh setiap anggota osis saat adanya rapat atau acara-acara tertentu itu lalu memakaikannya di punggung Adiba

Adiba sedikit menengok dan melihat apa yang menutupi tubuhnya yang sekarang basah dan baju putih yang warnanya menjadi agak transparan karena terkena air

"Kenapa bisa?" Gumam Akbar tetapi Akbar tau Adiba tidak akan menjawabnya

Akbar menghela nafasnya,apa lagi ini? Pembullyan di sekolah? Memang tidak ada etika dan rasa kemanusiaan sama sekali

"Ayo balik udah jam lima" Ucap Akbar lalu membantu Adiba untuk berdiri

Adiba mengangkat wajahnya dan melihat kearah cermin wastafel,ia melihat tubuhnya yang sangat basah wajahnya tak karuan dan rambutnya yang sudah berantakan,lalu ia memakai jaket Akbar agar tubuhnya tak terlalu nampak lagi

"Tas lo dimana?" Tanya Akbar saat mereka berjalan keluar toilet

"Di kelas" Ucap Adiba menahan isakan yang masih terjadi pada dirinya

Zero O'clock (Completed✔)Where stories live. Discover now