9. Helm

4.5K 892 1.2K
                                    

Selepas Isya, Jeka baru pulang ke rumah. Pemuda yang masih mengenakan seragam lengkap namun awut-awutan itu menghembuskan nafas malas kala melihat mobil Papa-nya terparkir di depan halaman rumah. Sudah pasti setelah ini ia akan kena omel gara-gara telat pulang ke rumah. Jeka memang lebih sering menghabiskan waktu untuk nongkrong di markas ketimbang rumah. Ya buat apa? Toh tidak ada yang membuatnya senang di rumah, kecuali PS.

Pemuda itu melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah setelah memarkirkan mobilnya. Jeka bisa mendengar suara tawa dari mulut Papa, mama tirinya, dan Yeri. Jeka tersenyum sinis, masih bisa tertawa saja setelah apa yang sudah mereka lakukan pada Mama-nya? Jeka berjalan bergitu saja melewati ketiga orang itu bahkan tanpa mengucapkan salam. Papa Jeka; Pablo menatap putra sulungnya dengan tatapan tidak suka.

"Jeka!". Panggil lelaki itu dengan tegas. Jeka memutar bola matanya malas sebelum menatap kearah Pablo dengan tatapan datar seperti biasanya. Terakhir kali Jeka menatap Pablo dengan penuh kasih sayang sebelum Ayu meninggal.

"Apa?". Sahut Jeka santai sambil memasukkan kedua tangannya kesaku celana.

"Dari mana aja jam segini baru pulang?! Berantem lagi?". Sonia mengelus pundak Pablo untuk meredam emosi lelaki itu. Jeka menatap Sonia dengan tatapan jijik, drama banget. Begitu batin Jeka. Sementara itu Yeri hanya bisa menunduk karena tidak suka dengan situasi seperti ini. Lagian Abang-nya kalau dimarahin selalu saja melawan dan membuat masalah semakin runyam.

"Ya ngapain lagi kalau gak berantem sama tawuran Pa. Jeka mau tidur, capek!". Sahut Jeka ketus hendak melenggang pergi namun seruan Pablo menginterupsi-nya.

"Kamu udah gedhe Jek. Belajar yang bener biar besok bisa gantiin Papa ngurus perusahaan. Papa udah tua dan gak bisa terus-terusan kerja buat kalian". Jeka terdiam. Sungguh didalam benak pemuda itu sama sekali tidak terfikirkan untuk menggantikan Papa-nya menjadi Bos besar dalam artian yang sesungguhnya. Jeka lebih suka hidup bebas tanpa aturan.

"Jeka gak minat. Suruh aja noh Yeri yang gantiin". Setelah menggedikan dagu-nya kearah Yeri, Jeka bergegas menuju kamarnya. Pablo memegangi dada-nya yang mendadak nyeri, serangan jantungnya kambuh. Sonia dan Yeri langsung menenangkan Pablo agar penyakitnya tidak semakin parah.

"Sabar Mas, anak seumuran Jeka emang lagi nakal-nakalnya. Insyaallah dia bakal berubah suatu saat nanti. Gak mungkin juga kan dia bakal tawuran terus, ada masa-nya dia mikirin masa depan". Kata Sonia menenangkan, Yeri mengangguk setuju. Lagian Yeri tahu kok kalau Abang-nya itu sebenarnya sosok yang bertanggung jawab. Apalagi kalau sudah punya pacar, kelihatan sekali gentle-nya. Ah! Yeri jadi ingat Unaya.

"Pa, Ma kayaknya Yeri tahu deh gimana caranya bikin Bang Jeka berubah". Kata Yeri dengan senyum penuh arti. Sonia dan Pablo saling melempar tatapan, Heum kira-kira apa ya ide Yeri agar Jeka berubah?

Sementara itu Jeka mendadak badmood, harusnya tadi ia tidak usah pulang saja sekalian. Pemuda itu menyangga kepalanya dengan tangan, matanya menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih. Sebenarnya tanpa disuruh Papa-nya pun suatu saat nanti Jeka akan berubah kok. Tapi bukan sekarang, pemuda itu masih ingin menikmati masa-masa remajanya dan mencari pengalaman sebanyak mungkin. Dunia itu luas, dan sayang jika tidak dijelajahi.

"Udah keburu badmood, mau ngapain nih gue?". Gumam Jeka pada dirinya sendiri. Entah kenapa justru sosok gadis yang tadi bocor di sekolah terlintas begitu saja dipikirannya. Pemuda itu terkekeh mengingatnya, lucu banget sumpah! Unaya yang rewel karena pembalut yang dibelikan Ririn tidak sesuai dengan keinginannya dan berujung gadis itu ngambek minta dibelikan cilok.

Jeka mengambil ponsel-nya dari saku celana dan mencari kontak Unaya. Sebelum menelefon gadis itu, Jeka tidak lupa mem-private nomor teleponnya. Kenapa harus di private? Jika kontrak mereka berakhir dan Unaya ternyata baper padanya, setidaknya gadis itu tidak bisa mencarinya. Jeka tidak mau merusak Unaya, pemuda itu berengsek untuk gadis polos seperti Unaya. Sesimpel itu.

Bangsat Boys (Book 1&2)✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora