33. Secercah Harapan dari Zara

375 104 70
                                    

Para maid mendekati Guan hendak mengobati lukanya namun pemuda itu mengibaskan tangannya tanda menolak. Atensinya justru terfokus sepenuhnya pada Unaya yang masih menatap pintu rumah, padahal Jeka sudah keluar dari sana sejak tadi. Guan pun sebenarnya tidak ingin membuat Unaya hancur seperti ini, tapi kata orang cinta butuh perjuangan. Dan seperti inilah wujud perjuangan menurut Guan.

"Obati luka-ku!". Perintah Guan hingga Unaya menoleh dan menatapnya dengan tatapan kebencian. Rasanya Unaya ingin berteriak sekencang-kencangnya di depan wajah Guan, mengeluarkan umpatan yang selama ini hanya ia tahan. Namun apa daya, gadis itu sadar jika posisinya jauh dibawah Guan. Katakanlah jika pemuda itu berkuasa sepenuhnya atas hidupnya. Ya, memang sekarang nasibnya tergantung Guan. Bahkan Guan berhasil mengendalikan tubuhnya bak robot.

"Manusia diciptakan dengan dua tangan, satu hati, dan anggota tubuh yang lain. Kamu udah gak punya hati, tapi masih punya tangan kan?!". Sindir Unaya yang jelas menohok. Jika ditelisik lebih dalam, sorot tajam Guan menyiratkan luka. Pemuda itu sedih diperlakukan Unaya seperti ini. Unaya jelas menunjukkan penolakan, tapi Guan berpura-pura buta. Biarlah asal gadis itu ada disisinya, ia akan mengabaikan luka di ulu hatinya.

"Obatin sendiri". Lanjut Unaya dingin kemudian berlalu menuju kamar.

"Besok aku akan cabut gugatan papa kamu. Dan besok kita pergi ke rumah Mama buat ambil barang-barang kamu yang ketinggalan". Ucap Guan tak kalah dingin. Unaya memejamkan matanya, lagi-lagi ia akan bertemu Jeka. Melihat wajah sedih Jeka tadi saja sudah membuat dadanya ngilu luar biasa. Apakah besok ia sanggup merasakan sakit itu lagi? Yang jelas Unaya merasa sangat berdosa pada Jeka hingga tidak punya muka lagi untuk menemui pemuda itu.

"Terserah". Guan menghela nafas berat. Pemuda itu membiarkan Unaya pergi ke kamarnya. Ia tidak se-emosi tadi. Lebih tepatnya menahan agar tidak meledak, Guan paham Unaya sedang terluka. Maka ia membiarkan gadis itu beradaptasi dengan luka itu agar terbiasa.

"Urusi dia, jaga dia. Dia sangat berharga, bahkan dari permata sekalipun". Pesan Guan pada para maid.

Keesokan harinya, Guan benar-benar mengajak Unaya pergi ke rumah Sonia alias rumah Jeka. Kediaman Jeka semalam sudah gempar akibat hilangnya Unaya. Juga semakin gempar saat Jeka yang katanya hendak menjemput Unaya di rumah Guan, pulang dengan tangan kosong. Sejak hari itu, Jeka menjadi pendiam. Ia tidak galau atau mengurung diri dikamar, hanya sekedar membatasi interaksi. Yeri yang sudah paham tabiat Abangnya kalau sedang patah hati pun maklum. Jeka akan dalam mode silent, bahkan bisa jadi mode maung kalau disenggol.

"Kak Unaya dateng! Kak Unaya dateng!". Teriak Yeri dengan hebohnya. Sonia yang sudah menanti sedari kemarin pun langsung beranjak dari sofa. Wanita itu tidak bisa tidur karena memikirkan Unaya.

"Unaya, sayang. Kamu kemana aja?". Tanya Sonia begitu Unaya dan Guan masuk kedalam rumah. Yeri dan Jeni berdiri disamping Sonia tanpa mengatakan apapun. Mereka lega melihat Unaya baik-baik saja. Unaya menunduk tanpa mau menjawab pertanyaan Sonia, gadis itu tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

"Unaya, kamu ambil barang-barang kamu sekarang! Aku tunggu disini". Perintah Guan yang langsung dipatuhi Unaya. Tanpa mengatakan apapun, Unaya bergegas naik kelantai atas. Jeni dan Yeri saling pandang melihat tingkah aneh Unaya. Kok bisa Unaya sepatuh itu pada Guan? Seperti pembantu pada majikannya. Sementara itu Sonia yang paham jika ada yang tidak beres pada Unaya pun langsung menodong Guan dengan pertanyaan.

"Kamu apain anak saya?!". Guan tersenyum miring. Pemuda itu duduk di sofa dengan sombong, tidak perlu menjaga image di depan Sonia lagi. Toh anaknya sudah takluk padanya.

"Saya gak apa-apain anak Tante kok, dia sendiri yang balik ke saya. Ya memang tempatnya di hati saya sih". Sahut Guan enteng. Sonia menggeleng tegas, wanita itu tahu betul siapa yang ada di hati anaknya. Dan itu bukan Guan.

Bangsat Boys (Book 1&2)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang