1. ZahRaja

303K 14.7K 880
                                    



Debu jalanan yang menerpa-nerpa, kota Jakarta yang tak pernah surut akan ramainya lalu lalang kendaraan. Terlihat di ujung zebra cross seorang wanita paruh baya ingin menyebrang jalan, tapi terlihat ragu karena ramainya jalanan.

Seorang wanita berhijab yang menggunakan seragam SMA sedang duduk di halte sembari menunggu angkutan umum tiba. Matanya menelisik ke segala arah, ia melihat wanita paruh baya ingin menyebrang jalan, hatinya terusik ingin membantu.

Kemudian ia bangkit dari duduk nya, kaki nya melangkah mendekati wanita yang mulai terlihat kepanasan itu.

"Assalamualaikum bu, Ibu mau nyebrang ya?" tanyanya sopan.

"Wa'alaikumussalam, oh iya nak, ini lagi nungguin sepi." jawab ibu itu tersenyum.

"Mari saya bantu." tawarnya.

"makasih nak." jawab ibu itu segan.

Gadis itu tersenyum, lalu mulai menuntun ibu itu ke seberang jalan dengan hati-hati.

"Makasih ya nak, ini buat kamu." ucapnya sembari mengeluarkan uang dua puluh ribu dari dompetnya.

Ia yang melihat hal itu, langsung menghentikan tangan sang ibu untuk tidak menyodorkan uang padanya. "Gak usah bu, saya ikhlas, lagian saya cuma bantu sedikit aja kok," tolaknya halus.

"Beneran?" tanya ibu itu lagi.

"Iya bu, ya sudah saya ke halte lagi ya. Takut ketinggalan bis, ibu hati-hati ya." ucapnya mewanti wanti.

"Iya nak, sekali lagi makasih." ucap ibu itu.

Gadis itu menjawabnya dengan senyuman, dan mulai melangkah lagi menyeberang jalan kembali ke halte.

---

"Assalamualaikum! Zahra pulang," ucapnya kepada seluruh penghuni rumah.

"Wa'alaikumussalam." jawab pria paruh baya yang tengah membaca koran di ruang tengah.

"Eh ayah, Zahra ke kamar dulu ya. Mau bersih-bersih," pamitnya.

"Iya dek, jangan lupa sholat dzuhur," peringat nya pada anak semata wayang nya.

"Tadi Zahra udah sholat di sekolah yah," kata Zahra.

"Oh ya udah, bunda mu lagi keluar sebentar tadi."

"Oh gitu,ya udah Zahra ke kamar ya."

Ayahnya menjawab dengan senyuman.

---

Terdengar suara sekelompok laki-laki di lapangan basket SMA Adiwijaya yang tengah latihan. Peluh memenuhi wajah mereka menandakan lelah.

"Stop! Latihan sampai disini saja, lagian ini sudah sore." ucap pelatih mereka.

"Dan untuk Raja, saya harap kamu bisa lebih baik lagi, karena permainan kamu sangat berpengaruh untuk tim ini." lanjutnya.

Lalu yang diajak ngomong hanya tersenyum tipis, sangat tipis! hampir tidak terlihat. Setelah itu mereka sama-sama merapikan barang-barangnya.

"Ja, gue habis ini maen ke rumah lo ya," ucap pria blesteran Indo-Belanda, satu-satunya teman dekat Raja, Revan namanya.

"Hm."

Revan berdecak malas. "Gada kalimat laen apa selain hm sama oke." ucapnya pada sohib nya yang kelewat dingin ini.

Dan Raja hanya mengendik-kan bahunya tak acuh.

Karena Hangatmu (Terbit)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora