prolog

5.8K 247 6
                                    

"Kenapa namanya Taraka's Bakery?" Tara menopang dagunya di atas meja bar, melihat sosok Raka yang sibuk dengan peralatan tempurnya. Saat ini mereka sedang berada kedai milik Raka.

Pria itu menoleh sekilas kemudian kembali sibuk dengan adonan rotinya. Seperti enggan menjawab.

"Ka..."

"Emang kenapa?"

Tara mengedikan bahunya. "Ya, gak pa-pa, sih. Nanya doang."

Sejenak, Raka tampak berpikir. "Karena Tara dan Raka."

Suara gaduh dari beberapa pegawai mengisi udara di sekitar, sementara tatapan mereka saling beradu. 

"Kenapa gue?" Tara mengernyit.

"Karena lo suka donat."

Jeda beberapa saat.

"Tiap lihat donat gue pasti ingat sama lo. Jadi pengin punya toko sendiri, siapa tahu rasanya memikat hati lo."

Tara tidak bisa menahan dengusannya. "Asli, sampis."

Raka sama sekali tidak tersinggung, ia malah terbahak mendengarnya. Kemudian ia menatap Tara yang juga menatapnya. "Namanya juga lagi bucin akut, Tar. Maklumi aja kenapa, sih?"

🍩

Hai, gais!!!

Akhirnya brojol juga ini prolog. 😆😆
Sebenernya sih prolog ini udah aku buat September lalu, cuman masih ragu😬 dan insya Allah, part-nya bakal panjang. Gimana covernya? ini dibuat 21 Maret tahun lalu, prepare  banget ga tuh, xixi...

Kisah ini adalah TARAKA setelah dewasa. Jadi, mohon dukungan, kritik dan sarannya, ya!
Tapiii... karena masih ada beberapa ceritaku yang belum tamat, dan memang setting waktunya sebelum cerita ini, jadi aku akan menyelesaikan ceritaku sebelumnya.
Mohon ditunggu, ya! 🙏🏻💙

—salam donat;)
30/03/21

TARAKA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang