Epilog

4.2K 288 128
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca 😚😘😙😗

Author's POV

Lelaki bersurai ikal dengan warna cokelat keemasan itu tersenyum, menatap wajah Istrinya yang sangat sumringah bahagia. "Indah?" tanya Harry, menggapai tangan Istrinya yang ada diatas meja Dinner.

Pamela menoleh pada wajah Harry dan mengangguk, "Tentu saja," ujarnya, tersenyum manis pada suaminya. Harry tersenyum kala Pamela kembali menatap pemandangan laut buatan di malam hari yang dihiasi lampu, mereka tetap di Hotel itu, namun sekarang mereka sedang Makan malam romantis yang dipesan Harry kepada pelayan Hotel jauh-jauh hari.

Pamela menatap laut yang dihiasi lampu warna warni, saking jernihnya air tersebut, Pamela bahkan dapat melihat ikan-ikan yang sedang berenang sekalian terumbu karang yang sungguh indah.

Harry menatap wajah Wanitanya tersebut, wajah cantik istrinya sambil membayangkan berapa luka yang tertancap di hati Istrinya tersebut. Ia yang membuatnya. Terkadang Harry heran, kenapa Wanita ini masih bisa tersenyum kala hatinya bahkan hampir hilang karena pilu dan pedih yang selalu menghampiri?

Menyadari itu membuat Harry benar-benar terdiam, tercengang dan tidak percaya. Menemukan wajah Pamela seperti sebuah Permata besar yang jika di sia-siakan maka Kau akan rugi, Harry lantas melamar wanita itu.

Kapan lagi Aku bisa menemukan Wanita setulus ia? Ia bahkan sudah melahirkan anakku, sudah merawat anakku dengan baik. Jika Aku kembali melepasnya, maka Aku akan sangat sulit untuk menemukan wanita macam dirinya. Batin Harry saat itu, kala melihat Pamela dengan rambut gaya messy bun yang berantakan, dengan wajah lelahnya, dan dengan Bridget di gendongannya.

Harry menggapai tangan Pamela, "Pamela?" tanya Harry dan Pamela menoleh. "Kau ingin apa lagi setelah ini?" tanya Harry dan Pamela menggeleng, sambil tersenyum berarti.

"Ini sudah sangat cukup, lebih dari cukup. Dengan kau menjadi Suami yang baik bagiku dan Ayah yang baik untuk Anak kita, maka itu sudah sangat Aku syukuri," ujar Pamela, Hati Harry terenyuh mendengarnya.

Harry hanya butuh menjadi lelaki yang setia pada wanita itu, karena Pamela sudah melakukan itu padanya. Maka keseimbangan itu sangat dibutuhkan. Hati lelaki bernetra hijau itu terenyuh, menjadi jauh lebih tenang dan dirinya tersenyum amat lebar dan manis. Apalagi kala matanya menangkap mata biru Pamela yang masih terpana dengan Laut disamping mereka, sungguh indah dan menyejukkan. Andai saja Aku melakukan ini lebih awal padamu, maka mungkin Aku sudah menemukan ketenangan ini sejak lama, Batinnya berbicara.

Pelayan datang, membawa Nampan berisi makanan mewah dengan Makanan yang sudah mereka pesan. Pamela mengalihkan pandangannya dan tersenyum, "Terima kasih," ujar mereka dan menerima makanannya.

"Selamat makan, Cantik," ujar Harry sambil mengedipkan matanya.

Pipi Pamela memerah lalu Ia mengangguk, "Terima kasih, Tampan," ujar Pamela sambil terkekeh kecil.

Mereka mulai memakan makan malam mereka, ditemani Ikan-ikan kecil dan terumbu karang yang sungguh indah. Mata Pamela terbelalak melihat Anakan dari Hiu yang berenang melewati mereka. Harry terkekeh, "Imut sekali, seperti Bridget," ujarnya dan Pamela menendang kecil kaki suaminya tersebut.

"Enak saja Bridget menjadi Hiu," ujarnya dan Harry tertawa.

"Ya sudah, Ia menjadi Pari itu saja," ujar Harry sambil menunjuk tiga ekor Pari. Dua Pari berukuran besar dan di tengah-tengah terdapat satu Pari yang berukuran kacil, jauh lebih kecil dari kedua pari disebelahnya. "Kita berdua yang disamping nya," ujar Harry sambil tertawa.

Tiga pari itu mendekat pada Pamela dan Harry, bahkan mereka melekatkan tubuh mereka pada Kaca yang membatasi ruangan makan mereka dengan Lautan itu. Harry terkekeh, mengetuk kaca itu dengan jarinya, "Hi Bridget," panggilnya membuat Pamela yang sedang memakan makanannya menjadi menatapnya tajam.

Cruel [H.S]Where stories live. Discover now