[27] Morning

2.4K 277 348
                                    

Vote sblm membaca, komen ugha ya 😘😚😗

Pamela's POV

Aku menggelengkan kepalaku kecil, Harry sedang menonton di Kasur ku dan lengan sebelah kirinya menjadi tempat Trixie tidur. Terakhir Aku lihat mereka tadi adalah saat Trixie sibuk menjilat lengan Harry dan Harry yang menonton Televisi. Ternyata sekarang Anak anjingku itu sudah tertidur.

Aku mendekat ke arah mereka, mengambil Trixie yang berada diatas lengan Harry, Harry menoleh kearahku dan dia membantuku untuk mengangkat tubuh Trixie. Aku mendesis kecil dan kembali mengusap rambut Coklat milik Trixie agar ia kembali tidur, alhasil sekarang ia malah memeluk tangan ku dan tidur kembali. Dia seperti bayi.

Aku keluar dari kamar, membawa Trixie pada Tenda khusus anjing yang kecil, disana telah kuletakkan beberapa mainan gantung didepannya dan karpet bulu didasar tenda kecil milik Trixie. Aku meletakkan tubuh hangat anjingku diatas Karpet, lalu mengusapnya dan dia melipat kedua kaki depannya guna menopang kepala kecilnya, telinga panjang Trixie menyentuh lantai, lalu Aku berdiri dengan perlahan dan mulai menjauh, membiarkan ia tidur malam.

Mataku melirik kearah jam dinding yang ada diatas Televisi.

8.36 PM dan lelaki keriting itu belum pulang, kami makan malam dengan Pizza yang tadi ia bawa dan Aku panaskan pada Microwave.

Aku masuk ke Kamarku. Bukan, Aku bukan ingin mengunjungi Harry, namun Ponselku tertinggal di nakas sebelah tempat tidurku. Sialan sekali. Niatku ingin menjauhi nya, malah ia yang dengan santainya mengunjungi ku, membobol Sandi Apartemenku dengan cara-caranya yang entah dari mana. Lalu membawa beberapa kotak Pizza untuk kami makan malam.

Aku memasuki kamar, dia dengan gaya bosnya itu berbaring diatas kasur ku, lengannya ia gunakan sebagai bantalan dan dia menonton Televisi. Aku hampir saja ingin menendang bokong nya untuk keluar namun semua makhluk bumi tau tenaga nya dengan tenagaku hanya seperti batu dan sehelai tisu.

"Setelah Trixie tertidur di lenganku, saatnya Aku yang menidurimu," ujarnya saat Aku tepat berada disamping nya dan mengambil ponselku.

Aku diam, hendak berbalik untuk keluar dan memilih tidur disofa dekat tenda tidur milik Trixie, namun lelaki sialan ini menarik lenganku dan pinggang ku guna ia hempaskan disamping nya. "Kau selalu tau bahwa tidur denganku dibanding dengan Trixie jauh lebih nyaman denganku," ujarnya dan Aku diam, memeluk ponselku pada dadaku. Kenapa Aku memeluk diriku sendiri? Agar payudara ku tidak menyentuh tubuhnya yang sialannya sangat dekat denganku.

Aku menatapnya heran, lebih ke pasrah dan Aku benar-benar tidak bisa mengerti nya. Sadarlah, ia akan menjadi Ayah dan Maddie sekarang sedang melakukan Proses bayi tabung nya. Aku tau ini adalah Hari keempat Maddie melakukan suntik rangsangan pada Indung telur nya. Dan lagi-lagi ia malah mengunjungi ku yang bahkan sudah kupikir kami sudah sebagai orang asing sekarang.

"Pulang, Maddie menunggumu," ujarku dan Dia menggeleng.

"Dengan Maddie yang akan mengandung anakku, bukan berarti dia juga akan memilikiku," ujarnya sambil memegangi lenganku.

Aku tergelak, "Harry, itu sudah hukum alam jika Ayah dari seorang anak wajib menemani Ibu dari anaknya melalui proses seperti itu," ujarku, berusaha membuatnya mengerti, bahwa ia tak bisa seenak hatinya mempermainkan Aku dan Maddie. Aku tau sesuatu, bahwa Maddie pasti tidak mengetahui jika Harry mengunjungi ku malam ini. Jika ia tau, dia bisa saja marah.

Logika saja, seorang lelaki lebih memiliki mengunjungi perempuan antah berantah yang tidak ia kenal daripada mengunjungi wanita yang sebentar lagi akan memiliki anaknya. Walau Aku dan Harry memiliki ikatan bisnis dengan perusahaan ayahku, tetap saja status Maddie jauh diatasku.

Cruel [H.S]Where stories live. Discover now