[31] Message

4.3K 292 226
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lagi baca ya 😚😗😙

Pamela's POV

Dadaku naik turun, lelah sekali, keringat di tubuhku bercucuran dan mataku terpejam. Jari-jariku menggapai Botol reaksi yang ada disebelahku, Harry tampak sangat frustasi hendak meraih pelepasannya. "Ahh," erangnya saat tanganku membantu untuk menompanya dan Tanganku yang satu lagi meletakkan botol reaksi di depan miliknya agar tertampung didalam situ.

"A-aku akan sampai," erangnya dan mencengkam pinggang ku.

"Ayo," semangatku dan mengelus lengannya.

"Arghh, fck," umpat nya keras dan Aku terpejam saat dia mencengkram pinggul ku keras. Cairannya dengan berbondong-bondong keluar hingga mengisi hampir penuh dari tabung reaksi, banyak sekali.

Selesai menampungnya, Aku menyandarkan tabung reaksi itu pada dinding dan Harry memelukku, "Sial, Aku bersumpah hanya melakukan ini sekali saja," umpatnya lalu membersihkan miliknya dengan Tisu yang tersedia di Ruangan ini dan memakai celananya lalu Aku tertawa kecil melihat reaksinya.

Aku mengusap rambutnya, "Memang kenapa? Kan Aku membantumu," ujarku dan dia menggeleng.

"Hanya tidak nyaman karena harus buru-buru mengeluarkannya dari dalammu," ujarnya dengan senyum nakal namun matanya tampak kelelahan.

Harry mengecup dahiku, lalu dia merengkuh tubuh kecilku dan Aku menyandarkan wajahku pada bahunya. Kami membutuhkan dua kali pelepasan, karena saat pelepasan Pertama Harry tidak bisa untuk tidak menahannya, dia mengeluarkannya di dalamku dan sialnya tidak dapat lagi kami tampung didalam tabung reaksi. Lantas Kami harus mengulang dan yang kedua, kami berhasil untuk menampung cairan lelaki ini.

Setelah Aku merasa bahagia dan melayang, bayangan wajah Maddie kembali muncul diotakku, lalu Aku menoleh pada Tabung reaksi yang tadi Aku sandarkan pada Dinding yang bersisi cairan putih milik Harry. Aku menegak lidahku sendiri membayangkan itu.

Akankah Anak Harry dan Maddie kelak pantas dijuluki hasil buah cinta dari Harry dan Maddie? Hatiku memberontak untuk menolaknya, tidak bisa. Anak mereka tidak pantas disebut hasil buah cinta Harry dan Maddie, tidak bisa. Yang membuat Sperma Harry keluar adalah Aku, Aku yang memuaskan Harry, Harry yang melakukannya padaku, terhadap tubuhku, pada diriku. Bukan Maddie. Aku yang bercinta dengan Harry!

Air mataku perlahan turun dilekukan leher Harry, semoga saja Harry tidak sadar, karena sekarang Ia sedang memelukku begitupun aku yang memeluknya. Sembari air mataku turun, saat itulah Aku terkekeh kecil, Harry yang bercinta denganku namun Maddie yang hamil oleh Harry. Sial sekali.

Harry mengecup leherku, lalu ia menjauhkan wajahnya dan buru-buru Aku mengusap air mataku, dan Harry kembali mengecup dahiku lama, "Aku harus memberi tabung reaksi itu pada Laboratorium, kau ingin melihat Zoe?" tanyanya lembut dan Aku mengangguk kecil.

Lantas Harry membantuku untuk turun dari Meja dan dia tiba-tiba saja menunduk lalu meraih celana dalam sekaligus hotpants ku, "Angkat kakimu," ujarnya dan Aku mengangkat satu kakiku lalu Ia memakaikannya pada milikku.

Setelah itu, dia kembali berdiri, dan mengecup bibirku, "Terima kasih banyak," ujarnya dan saat itu pula napasku seperti berhenti, Aku terdiam dan benar-benar tertohok. Terima kasih? Bukannya senang, Aku justru sedih mendengar ucapan Terima kasih darinya, seolah Aku memberikan jasa besar padanya dan itu benar-benar sakit.

Aku diam, tidak membalas ucapan Terima kasihnya, lalu Aku menatap matanya dengan mataku yang sayu, "Akankah anak itu disebut hasil buah cintamu dengan Maddie? Kau melakukannya pada diriku, bukan dengannya. Kau bercinta denganku, Harry," lirih ku kecil, perlahan air mataku kembali turun dan tubuhku bergetar.

Cruel [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang