[78] Cry

3K 322 167
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lagi baca 😙😗😚😘

Pamela's POV

Harry tersenyum bangga padaku, lalu dia mencium bibirku lembut setelah itu. "Aku bangga padamu," ujarnya dan Aku tersenyum malu. "Mulut kecilmu ini hebat sekali," gumamnya di sela-sela ciuman kami.

Aku menunduk malu, "T-terima kasih," cicit ku dan Harry memeluk tubuhku yang hanya terbalut celana dalam, bagaimana pun hingga saat ini Aku belum bisa membukanya didepan Harry karena kondisiku yang masih berdarah.

"Ingin jalan denganku? Kita bisa menitipkan Bridget pada Bibi Ovra sebentar, kau sudah lama tidak keluar rumah semenjak melahirkan Bridget," ujarnya dan membuat diriku yang ada di pangkuannya terkekeh kecil, lalu menggeleng.

Harry menyelipkan rambutku pada belakang telingaku, "Tidak, Aku tidak masalah dengan itu. Mengasuh Bridget sudah menjadi refreshing tersendiri bagiku," ujarku dan Harry tersenyum.

"Kau ringan sekali semenjak melahirkan," ujar Harry dan mengangkat pahanya, diatas pahanya terdapat diriku membuat diriku ikut terangkat. Posisi Harry sekarang sedang duduk di pinggiran ranjang sambil memangku tubuh kecilku.

Aku terkekeh dan mengangguk, "Kau tau? Berat badanku turun 10 kilogram semenjak melahirkan dan menyusui," ujarku dan Harry melebarkan matanya.

"Serius? Kau harus lebih banyak makan," ujar Harry dan Aku mengeleng.

"Kau tidak lihat Aku sudah makan sangat banyak?" tanyaku dan Harry tertawa.

"Pasti karena Bridget yang selalu menyusu padamu, badannya jauh lebih besar ketimbang pertama kali ia lahir," ujar Harry dan Aku menjentikkan jariku, "Lihat, dadamu menjadi besar sekali," ujar Harry membuat pipiku memerah, tanganku memukul tangannya yang meremas milikku tiba-tiba.

"Jangan! Nanti keluar makanan milik Bridget," ujarku dan Harry tertawa.

"Jika Bridget bisa gemuk karena ASI-mu. Otot ku bisa tidak membesar jika Aku juga meminumnya?" tanya Harry polos dan Aku tertawa kencang, lalu menggeleng.

"Tidak! Ini hanya milik Bridget. Jika kau ingin ototmu lebih besar, minum susu protein," ujarku sambil meremas lengan berotot nya, membuatku menggigit bibir bawah ku melihat bahunya yang kencang begitupula dengan perutnya. Torso Harry memang sempurna membuatku mendecak karena belum bisa merasakannya sekarang. Oh Pamela, kau harus sabar, kurang dari seminggu kau bisa merasakan Tubuh lelaki panas ini lagi. Bisik Gadis batinku sambil menyeringai seperti Jalang. Oh sial, jiwa jalangku muncul kembali setelah sembilan bulan menghilang semenjak Mengandung Bridget.

"Tapikan ASI-mu juga mengandung Tinggi protein, lihat teksturnya kental dan pekat," ujar Harry, tangan jahilnya lagi-lagi memainkan milikku membuat setetes ASI-ku keluar.

"Harry!" gertakku dan menjauhkan tangannya, Harry tertawa tak berhenti setelah itu membuatku menggeleng-gelengkan kepalaku. "Kau ini."

"Maaf, Sayang," ujarnya dan memeluk tubuhku, membuat daguku berada diatas bahunya yang keras.

"Hei, Bridget sudah bangun," ujarku kecil, mataku tertuju pada Bridget yang tidur diatas ranjang kami, sedangkan kami berdua ada di pinggiran ranjang.

Harry menoleh kebelakang, melihat Bridget yang sudah terbangun. Kami berdua terkekeh melihat Bayi kecil itu menguap, tangan kecilnya yang terbalut kaos tangan agar ia hangat, dia mengusap wajahnya membuat suara rengekan kecil yang setelah itu hilang. Mata birunya mencari-cari kesegala arah, namun dia tidak menangkap kami, matanya sibuk memperhatikan langit-langit kamar ini. "Dia mencarimu," ujar Harry dan Aku mengangguk kecil sambil terkekeh.

Cruel [H.S]Where stories live. Discover now