[14] First Time

4.4K 288 234
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lagi baca uwuwuw😚😘😙

Warning!!!
Buat yang puasa bacanya abis buka ya, ga nanggung dosa saya ye :v kalo ga yakin mending skip aja mwehehe.

Pamela's POV

Aku menggigit bibir bawah ku dan memejamkan mataku, ini semua semakin menggila saat dia mencabut penisnya dari dalamku tepat didepan mataku, dia terlihat sangat panas. "Pelan-pelan," erangku saat miliknya perlahan keluar, tubuhku merinding hingga ke ujung kuku.

Dia mencabut kondomnya, lantas melemparkan benda itu pada tempat sampah yang ada didekat meja rias ku, Aku terkekeh, bahkan dia tidak membungkusnya lagi menggunakan tisu. "Bagaimana jika seseorang menemukan itu tanpa kau bungkus?" tanyaku sambil mengusap dadanya dan dia terkekeh kecil. Keringatnya yang hangat jatuh pada belahan dadaku.

"Itu bagus, siapa yang tidak ingin menemukan sperma milikku," kekehnya dan Aku mencubit lengannya.

"Kau ingin kemana?" tanyaku saat dia bangkit dari atasku, oh sialan. Apakah dia akan meninggalkanku begitu saja setelah kami bercinta?

Dia menoleh padaku dan menyeringai, kembali memungut celana jeans nya yang tadi berserakan dan Aku benar-benar ingin mengamuk sekarang juga. Lantas Aku bangkit dan duduk di pinggiran kasur memandangi nya, tidak peduli Payudara ku yang menggantung dan sama sekali tidak ditutupi. Toh Harry juga sama seperti itu sekarang pada bagian bawahnya.

"Kau akan pergi?" tanyaku dan dia sama sekali tidak menjawab.

Dia merogoh kantong celana jeansnya dan mengeluarkan bungkus kondom yang baru. Apa maksudnya? 

Dia kembali berjalan mendekat padaku, membuka bungkusan foil benda itu dengan giginya, sedangkan matanya menatap fokus padaku yang duduk, Aku mendongak melihatnya yang berdiri menjulang didepanku. "Kau ingin apa?" tanyaku padanya.

Dia membelai pipiku, "Fvck me as much as you want," ujarnya membuatku teringat perkataanku tadi. Oh, Aku menyeringai mengerti, dia meminta lagi padaku? Dengan sebuah kondom baru?

"Oh, kau ingin ronde ke---"

"Pasangkan pada milikku, jangan mencakar-nya dengan kukumu," Aku terkekeh, dia memberikan kondom itu padaku dan Aku membuka gulungan -nya sedikit terlebih dahulu sebelum memasangkannya pada senjata milik Harry.

"Oh shit, Pamela. Aku tidak ingin dengan jari-jarinya kecilmu," ujarnya, Aku mengadah keatas melihat ia mendongakkan kepalanya dan mengerang rendah disana, keringatnya mengalir melewati leher menuju tato burungnya. Sangat indah.

"Kau bilang jangan dengan kuku-ku," ujarku.

"Jangan memijat nya dengan jarimu, Sayang," ujarnya dengan lembut, dia seperti memintaku untuk mengertinya. "Cepat pasangkan dengan benar."

Aku lantas mengalah, tidak lagi menggodanya dan memasangkan kondom itu pada senjatanya yang sekarang sudah sangat membesar dan mengerikan ketimbang beberapa saat tadi. Normalnya ukurannya memang sudah sangat besar, namun dia benar-benar menakjubkan. Apa yang ia makan selama ini?

Dia mendorongku untuk kembali berbaring di Kasur ku, lantas dia merangkak ke atasku dan bersiap mencium bibirku. Namun Aku mengalihkan wajahku sehingga dia mencium pipiku saja dan dia mengerang kesal, "Oh Ayolah," ujarnya dan Aku terkekeh.

Dia kembali ingin mencium bibirku dan aku mendorong dadanya sehingga bibirnya tidak menyentuh bibirku sama sekali, "Pamela, Apa yang kau inginkan?" tanyanya dan Aku memijat bahunya yang kokoh, salah satu bagian terfavorit-ku yang ada ditubuhnya.

Cruel [H.S]Where stories live. Discover now