[69] Orange seeds

2.6K 335 203
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lagi baca 😚😗😙😘  Chapter ini spesial untuk merayakan Vote yang ke 13K, uwuwuw makasih kalian :")  trs merayakan chapter yang ke 69 ini gais :") dimana mana tu di rayain pas chapter 50 atau 100 ini malah ke 69 :") yauda lah baca ae ya :v

Pamela's POV

Sekarang adalah minggu ke enam atau satu bulan lebih dua minggu kehamilan ku, maka tepat hari ini Aku di jadwalkan Dokter untuk memeriksa kandungan ku kembali. Aku tidak tau Harry bisa menemaniku atau tidak, mungkin Aku akan bertanya dulu padanya. Jika ia tidak bisa, maka Aku akan meminta Bibi Ovra untuk menemaniku atau Aku pergi sendiri saja menuju Rumah Sakit.

Aku mengelus pipinya yang masih tertidur, ini sudah jam enam pagi dan dia harus bersiap-siap berangkat ke Kantor. "Bangun," bisikku dan mengelus rahangnya. "Harry, bangun," ujarku dan Dia malah menggeliat lalu menarik ku kedalam pelukannya bagaikan Aku guling.

"Pelan-pelan, nanti terkena perutku," ujarku dan Dia spontan membuka matanya, lalu dia menunduk kearah perutku dan menatapku dengan tatapan terkejut.

"Kau tak apa?" tanyanya dan Aku terkekeh lalu mengangguk.

"Tak apa, Ayo bangun," ujarku dan dia tersenyum kecil.

"Kau pikir Aku sekarang masih tidur?" tanyanya membuatku mengecak.

"Ya sudah, kau mau tidak temani Aku USG hari ini? Ini adalah jadwalku, dua minggu lagi Aku juga harus datang kembali ke Rumah sakit, kau bisa temani Aku?" tanyaku dan Dia terlihat berpikir. "Jika kau tidak bisa tidak apa, Aku bisa berangkat sendiri. Biasanya pun Aku berangkat sendiri, kau bekerja saja," ujarku dan Harry menggeleng.

"Tidak-tidak, Aku bisa. Jam berapa jadwalmu untuk datang?" tanyanya.

"Jam sembilan pagi ini," ujarku dan Dia mengangguk.

"Aku akan mandi, kau mau ikut?" tanyanya dan bangkit untuk duduk.

Sebelum Aku menggeleng atau mengangguk, dia terlebih dahulu mengangkat tubuhku membuatku menjerit, "Aku bisa mandi sendiri!" pekikku.

"Aku takut kamar Mandi licin, maka Aku menemanimu," ujarnya dan Aku menarik bulu dadanya kasar, tak lama ia meringis sakit sambil berjalan memasuki Kamar mandi.

"Omong kosong, Aku bukan anak kecil lagi yang harus kau temani saat mandi," ujarku dan Dia tersenyum.

"Namun kau sedang membawa anak kecilku bersamamu, jadi apa masalahnya?" tanyanya dan Aku mengangguk.

"Ya, ya terserahmu," ujarku dan Harry meletakkanku dibawah Shower.

"Hands up, babygirl," ujar Harry dan Aku mengangkat tanganku, lantas dia menarik kaosku dari bawah keatas melewati kepalaku.

Dia mengecup bibirku singkat, lalu Aku menurunkan Celana dalamku sendiri dan Menggantungnya di gantungan handuk. Aku memutar keran shower kearah yang sedang, tidak terlalu hangat namun tidak juga dingin, lantas membiarkan diriku terguyur air Shower yang menyegarkan ini.

Harry terkekeh lalu Aku menarik pinggangnya untuk bergabung dibawah guyuran air shower ini, "Segar sekali," ujarku riang, lantas Aku berjinjit guna meraih rambut Harry dan membuka rambutnya agar air mengalir melewati kulit kepalanya.

Harry mengambil Puff mandi, lalu menuangkan sabun cair keatasnya dan memberikan puff mandi itu padaku, "Gosok badanku, tolong," ujarnya dan Aku mengangguk dan menggosok punggungnya terlebih dahulu.

Aku menggigit bibir bawah ku melihat punggungnya yang kokoh, ototnya terbentuk jelas membuatku menggosoknya dengan lembut. Setelah beberapa menit kurasa sudah cukup, lantas Aku menyadahinya dan membalikkan tubuhnya. "Aku ingin dengan tanganku saja," ujarku dan Dia menyeringai.

Cruel [H.S]Where stories live. Discover now