[77] Parenting

2.8K 305 133
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lagi baca😘😚😗😙

Pamela's POV

"Kau yakin tidak ingin ikut denganku ke Makam Keanu?" tanya Harry dan Aku menggeleng sambil tersenyum kecil.

"Aku lelah, juga belum siap meninggalkan Bridget sendiri," ujarku lantas Harry mengangguk lalu mengecup keningku.

"Baiklah jika begitu, jaga Biji jeruk ku baik-baik," ujarnya dan Aku mengangguk.

"Tentu saja," ucapku sambil terkekeh, "Jangan lupa bilang pada Keanu dan Ibuku jika mereka memiliki Adik dan Cucu baru," ujarku dan Harry tersenyum melihatku, lalu ia mengusap kepalaku dan mengangguk.

Lantas Harry pergi, memasuki Mobilnya, dia berencana akan membeli Bunga terlebih dahulu bersama Supir pribadi nya.

Lalu Aku memasuki Rumah kembali, melihat beberapa pelayan yang sedang mengelap Bingkai foto, mengelap meja, dan ada juga yang mengelap debu dipojok-pojok dinding. Aku sungguh tak enak untuk berjalan ditengah mereka bak Tuan Putri, namun setiap kali Aku menawarkan bantuan ketika diriku ini memiliki waktu senggang, mereka selalu saja menolaknya dengan alasan jika Aku lelah mengurus Bridget.

Memang betul, walaupun ada 20 pelayan, namun belum ada seorangpun yang pernah menyentuh Kulit Bridget, entah menggendongnya atau sekedar mengganti pakaiannya, kecuali Bibi Ovra. Bibi Ovra pernah sekali memandikannya dan memakaikannya baju saat Harry marah padaku, Harry marah padaku karena Aku masih saja mengedit Video untuk Channel-ku bahkan ketika Aku sudah sangat lelah. Lantas setelah itu dia menyuruhku istirahat dan menyerahkan Bridget pada Bibi Ovra, namun karena tidak tahan berpisah dengan Bridget, setelah Bridget di pakaikan baju maka ia kembali padaku.

Hampir satu setengah bulan umur Bridget, namun yang mengerjakan segala kebutuhannya selalu Aku atau Harry, terkadang Anne atau Gemma datang untuk membantuku. Aku juga mengerti keadaan para pelayan Harry yang tidak membantuku, mereka sudah lelah mengurus rumah sebesar ini setiap hari. Apalagi Harry tipe perfeksionis yang tidak ingin melihat debu sedikitpun di Rumahnya ini, apalagi setelah Bridget lahir, dia tambah memperhatikan isi Rumah terutama Kamar Bridget.

Aku menghampiri Bridget yang tidur diatas Ranjang ku dan Harry. Memang setiap siang hari Aku selalu meletakkannya di kamarku dan Harry, namun saat malam hari ia kami pindahkan pada Kamarnya sendiri yang memiliki Pintu akses pada Kamar ku.

Bridget adalah Bayi kecilku yang cantik, dia memiliki mata biru kehijauan dengan rambut putih kepirangan. Sampai saat ini seluruh tubuhnya masih merah, kata Anne ini pertanda jika saat besar kulitnya akan putih bersih. Terkadang senyumnya mengembang ketika bermain dengan Harry, walaupun kata Dokter penglihatan Bayi seusia dia belum maksimal, namun Aku tidak tau kenapa saat ia melihat wajahku atau wajah Harry maka senyumnya akan tersungging kecil dengan mata yang menyipit.

Aku berbaring di sebelah Bridget, memerhatikannya tidur dengan sangat tenang. Kulitnya sangat lembut tidak tertolong, dengan rambut yang halus, dia sangat mungil dan menggemaskan. Aku tidak tau kapan ia bangun, namun biasanya dia akan bangun saat pagi hari, selama sekitar satu jam lebih. Lalu bangun lagi dijam siang, dan tidur kembali. Bangun lagi saat sore, dan tidur lagi sampai menjelang malam. Dia akan hanya merengek ketika ingin menyusu, saat menyusu pun ia bisa memejamkan matanya namun mulut kecilnya bergerak. Sejauh ini Aku menemukan Bridget bukan bayi yang rewel atau penangis, dia menghabiskan harinya dengan tidur, menatap wajah Harry, dan menyusu padaku.

Tersenyum, jari telunjukku mengusap ubun-ubunnya halus, sangat halus lalu mengecup pipi mulusnya. "Aku mencintaimu," bisikku dan menaikkan selimutnya sampai batas dada.

----------

Harry pulang dari kantornya, lalu Aku menyuruhnya untuk membersihkan tubuhnya dulu sebelum menyentuh Bridget, karena dia baru saja pulang dari Kantor, "Mandi bersamaku?" tanyanya dan Aku menggeleng, lalu mendorong tubuhnya kearah kamar mandi.

Cruel [H.S]Where stories live. Discover now