[6] Breakfast

2.9K 354 184
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca ya 😚😙😗 abis buka pokoknya gamau tau awas ngeyel.

Pamela's POV

Aku memakai pakaian salah satu pembantu disini, karena pembantu Harry sangat banyak di Rumah sebesar ini, tak membuatnya tidak memiliki pembantu yang umur nya hampir seumuran denganku. Dia masih muda, dan untungnya ukuran tubuhnya hampir sama denganku dan otomatis Harry meminjam bajunya untuk kupakai pagi ini. Bodohnya Aku membuat keputusan untuk menginap di rumah Harry tanpa memikirkan hal sekecil ini, cukup menyesal. Namun tidak dengan kejadian tadi pagi saat kami bangun tidur. Berpelukan, menyelipkan kaki diantara kaki panjang Harry, berciuman, itu sama sekali tak kusesali. Dia memang selalu seksi dalam keadaan apapun.

Aku memutuskan untuk turun selagi Harry mandi, menemui Maddie. Dia pasti akan terkejut, namun Harry memintaku agar menyampaikan pada Maddie jika kami tidak sekamar. Aku sebagai tamu, anak dari Rekan bisnis Harry. Dan Aku menyetujuinya, kupikir Aku sangat tidak tau malu jika mengatakan pada Maddie kalau Aku sekamar dengan Harry. Setidaknya tidak sekarang, walaupun Aku percaya mereka hanya teman, namun tetap saja ini bukan waktu yang pas. Aku bahkan baru kenal dengan Harry.

Turun dan menuju ke Dapur, menemukan Maddie yang sedang membantu salah satu tukang masak di Rumah Harry untuk menata sarapan diatas meja makan. Lantas Aku menyiapkan senyumanku dan ikut membantunya, "Selamat pagi, Maddie," sapaku dan ia tentu saja terlontar kaget.

"Pamela?" wajahnya terkejut, "Oh, selamat pagi juga, Pamela."

Dia tersenyum, "Bagaimana bisa kau sepagi ini disini?" Jika Zoe yang bertanya seperti itu, tentu saja Aku akan menjawab sama seperti kau, kenapa kau ada disini sepagi ini? Namun ini Maddie.

"Aku ada urusan bisnis dengan Harry, Ayahku rekan bisnisnya. Jadi kami tadi malam mendiskusikan tentang perusahaan. Namun karena hari sudah terlalu malam, Harry menyuruhku menginap dikamar tamunya," ujarku dan Maddie mengangguk, dia tersenyum sangat manis.

"Oh baiklah. Bagaimana tidurmu?"

"Baik. Dan tentunya nyenyak, Harry memang pandai memilih hiasan kamar, itu membuatku nyaman," Dan jarinya yang panjang berhasil menusuk hidungku sampai Aku bangun.

Maddie mengangguk, "Mau bantu Aku menyiapkan sarapan bersama Brenda?" tanya Maddie menunjuk pembantu Harry, oh ini yang namanya Brenda. Dia yang meminjamkan bajunya padaku.

"Tentu saja," Aku tersenyum dan mendekat pada mereka, memotong buah mangga serta beri, untuk pendamping Pancake kami nanti.

Selagi Brenda memasak Pancake, Aku dan Maddie memotong-motong buah. "Kau temannya Harry?" tanyaku padanya, berusaha terlihat ramah dengan senyuman yang terus menghiasi wajahku.

Maddie tersenyum penuh arti, "Aku sahabat kecilnya, Ibuku dan Ayahku sudah tidak ada dan dia yang selalu menemaniku. Dia seperti pahlawan dan malaikatku, dia pelindungku. Aku sangat menyayanginya," ujar Maddie membuatku tau, ternyata mereka hanya sahabat. Namun mereka sangat dekat, mungkin itu akibat dari mereka sejak kecil sudah dekat. "Aku seperti membutuhkan sosok lelaki di hidupku karena Ayahku sudah tidak ada, dan ia datang membantuku," jelasnya lagi.

"Dan kembaranmu?" tanyaku, "dia juga sahabat Harry?"

Maddie menggeleng, "Sebenarnya, dia menyukai Harry. Namun dia menutupi itu," ujar Maddie membuatku terdiam. "Aku dan Siena kenal dengan Harry saat umur kami 8 tahun, dan Harry 10 tahun."

Cruel [H.S]Where stories live. Discover now