[61] Faint Line

2.5K 332 319
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca muah 😙😘😚

Pamela's POV

Aku memejamkan mataku dan duduk menggunakan lutut dilantai toilet, memijat hidungku dan bingung dengan hasil testpack ini. Aku menunduk kembali memperhatikannya, Trixie masuk sambil menggong-gong, Aku memeluknya dan kembali menghela napasku.

Hasil di testpack ini samar-samar, Aku dapat melihat garis pink sangat samar disebelah garis yang selalu muncul saat kita mencelupkannya pada urin. Aku menggigit bibir bawah ku, lalu kembali memerhatikan nya dengan cermat, jika kau memandangi Alat ini dengan benar dan teliti, kau akan melihat dua garis dan satunya sangat samar.

Aku meraih ponselku, lalu mencari sesuatu tentang dua garis yang satunya samar ini di Google dan menemukan sebuah artikel paling atas, Aku membacanya dan banyak sekali pendapat mengenai ini. Ada yang mengatakan jika Positif dan ada pula yang mengatakan negatif. Bodohnya Aku hanya memiliki satu testpack sekarang, lantas Aku keluar dari Toilet dan membawa Trixie pula.

Aku memakai Hoodie-ku, lalu mengambil Kunci mobil dan testpack itu untuk ku periksa pada Dokter. Aku berpikir dengan Dokter siapa lagi Aku bisa mengecek ini, tidak mungkin Roger. Aku terlalu malu jika mengakui aku hamil anak Harry sedangkan kemarin Aku baru saja memiliki masalah dengannya, tidak, tidak dengan Roger. Aku harus mencari Dokter dari Rumah sakit lain.

Aku duduk di Sofa, lalu memutuskan untuk menelfon Zoe. Aku tau sekarang dia sibuk bekerja di Kantor Ayahku, namun siapa tau jika Ia berniat membolos dari Ayahku lalu menemaniku memeriksa ke Dokter.

"Hallo, Zoe?" sapaku pada Zoe disebrang sana setelah mendengar ia mengangkat panggilan dariku.

"Ya, Pamela?" ujar Zoe dan Aku terkekeh kecil lalu menunduk.

"Kau banyak pekerjaan hari ini? Bisakah menemaniku ke Dokter Ginekologi?" tanyaku dan Zoe terdengar terkejut dari sebrang sana.

"Kau kenapa? Perutmu sakit setelah keguguran kemarin atau kenapa? Menstruasi mu tidak lancar?" tanya Zoe dan Aku menggeleng.

"Bu-bukan, Aku hanya perlu ke sana," ujarku dan Zoe mendecak.

"Kau tidak mungkin tidak ada apa-apa namun kau perlu kesana," ujarnya dan Aku menggigit bibir bawah ku bingung, Aku belum siap untuk memberitahukannya lagi pada Zoe. "Kenapa? Cerita padaku, siapa tau Aku mengetahui tentang itu," ujar Zoe dengan tenang.

"A-aku positif kembali," ujarku sambil memainkan jari-jariku, Trixie memerhatikan ku dengan mata bulatnya menatapku serius.

Kami berdua diam sejenak, lalu kudengar Zoe memekik, "APA?!" peliknya membuatku terkejut lalu menjauhkan telingaku dari ponsel, lalu Aku mengusap telingaku yang sedikit sakit.

"Telingaku sakit, Zoe," bisikku pelan dan Zoe terdengar menghela napas.

"Maafkan Aku, jadi bagaimana?" tanya Zoe dan Aku menunduk.

"Kau bisa temani Aku?" tanyaku.

"Ya, Aku akan mengambil Cuti hari ini dan meminta Sammy menjemputku, lalu kami akan menjemputmu setelah itu, bersiap-siaplah," ujar Zoe dan Aku mengangguk.

"Baiklah, kutunggu."

-------------

Perjalanan selama menuju ke Rumah sakit membuat keadaan sedikit canggung, Zoe dan Sammy menjemputku, setelah itu tanpa bersuara kami menuju Rumah sakit. Bukan, bukan tempat Roger bekerja, melainkan Rumah sakit yang biasa menjadi langganan Sammy ketika ia sakit, jika tempat Roger bekerja itu adalah langganan ku dan Zoe dulu karena Perusahaan Ayahku memiliki kerja sama dengannya.

Cruel [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang