54. Rumah Sakit

14.3K 408 17
                                    

Menurut keterangan dari dokter bahwa Killa itu mepunyai penyakit infeksi terhadap debu apalagi jika musimnya seperti ini musim kemarau pasti kulit dia akan kasat dan gatal-gatal. Dia juga tidak boleh terlalu banyak pikiran karena itu akan mengakibatkan stres yang berkepanjangan pada dirinya.

Meski ada dua sahabatnya yang senantiasa untuk menemani, namun kali ini Killa hanya diam melamunkan kejadian yang belum lama menimpanya.

Della dan Satira hanya bisa memandangi Killa, padahal mereka ingin sekali melontarkan begitu banyak pertanyaan untuk sahabatnya itu. Namun melihat Killa diam dengan pandangan entah kemana membuat keduanya mengurungkan niat.

"Kalian tahu? seberapa besar usaha gue buat dapetin maaf dari Ragil itu seperti apa?" Killa yang tiba-tiba memecahkan keheningan diantara mereka bertiga.

Satria menautkan alisnya, "Jadi lo dari tadi ngelamunin dia?" tebaknya.

Della memegang bahu Killa, "Kenapa?"

"Terus kenapa waktu itu lo nangis?" Satria yang mengingat kejadian dikelas.

Mata Della melotot karena mendengar ucapan Satria yang mengatakan bahwa Killa sempat menangis, "Hah nangis? kapan? kok lo gak cerita sih kalo Killa nangis?"

Satria menatap Della tidak terima, "Emang lo nanya ke gue? gakkan? yaudah sih, lagian lo juga udah tau tadi."

"Apaan sih, kok lo malah nyalahin gue? jelas-jelas disini yang salah itu lo, kalo lo beneran nganggep gue sahabat pasti cerita," Della dengan menatap Satria kesal.

"Emang kita sahabat yah? kirain lo sama gue itu bestfriend?" celetuk Satria.

Della makin kesal pada Satria hingga dia mencubit lengannya, membuat yang dicubit menjerit kesakitan.

Killa tertawa melihat pertengkaran kecil yang dibuat kedua sahabatnya itu. Melihat Killa tertwa, mereka berdua menghentikan aksi mencubit.

Della menatap Killa, "Eh, tadi lo beneran nangis? karena apa? wahh... pasti dia, pelakunya?" sambil menuduh Satria.

Yang dituduh tidak terima, "Enak aja lo, kalo nuduh jangan sembarangan."

"Apaan coba," balas Della.

"Bentar-bentar, sejak kapan kalian jadi sering gini? hayoh... nih, jangan-jangan?" curiga Killa.

Della dan Satria melototkan matanya dan secara bersamaan mereka mengatakan "ogah!!"

"Tuhkan..." Killa makin menggasaki mereka.

"Udah Killa, cerita aja kenapa tadi lo nangis, kenapa malah bahas gue sama dia sih? dan gue gak akan, gak bakal, gak mungkin sama dia, TITIK!" Della sembari menatap Killa kemudian Satria.

"Gue juga gak mau yah, walaupun upin & ipin udah lulus tk. Gue tetap gak akan mau juga sama lo!" balas Satria tak kalah kesalnya.

Della berdecak kesal, "Apaan sih, apa hubungannya juga samaa upin & ipin? udahlah, jangan dengerin dia Kill, lo buruan cerita... ntar gue sama dia gak selesai-selesai..." pinta Della.

Mau tidak mau Killa menceritakan semua kejadian yang terjadi antara dirinya, Ragil dan juga Airi.

Begitu selesai mendengar semua cerita Killa, terlihat dengan jelas raut wajah marah kedua sahabatnya.

SAKILLA Where stories live. Discover now