10. Perpustakaan

20.8K 805 13
                                    

Laki-laki yang ku cari adalah laki-laki yang mencintai buku.

Karena laki-laki yang mencintai buku adalah laki-laki yang memiliki segalanya.

*****

Selamat membaca

Masih sama seperti hari-hari sebelumnya, rasa sepi itu selalu muncul tiap kali saat mereasa sendiri. Dan sekarang terbukti, taburan bintang bersama bulan juga ikut menyaksikan dirinya yang hampir setiap hari menangis.

Dia begitu rindu dengan orangtuanya, beberapakali menelepon tidak ada tanda-tanda untuk diangkat. Merasa dibohongi seperti anak kecil, dirinya sedikit-sedikit merasa kesal pada mereka. Bahkan apa maksud menulis surat tersebut lalu pergi meninggalkannya tanpa pamit.

Hari minggu membuat suasana semakin sepi, tidak ada seorangpun yang tahu tentang seberapa kesedihan yang di alaminya saat ini.

Kerap sekali dia menginginkan teman kecilnya untuk kembali, meskipun hanya berteman sebentar namun temannya itu begitu mengerti tentang dirinya.

Namun takdir tidak mengizinkan untuk dirinya dan dia bersama. Dia seakan-akan menghilang bagai ditelan bumi. Dan hari itu dimana dia harus benar-benar berpisah dengannya, tepat setelah laki-laki kecil itu memberikan sebuah pita rambut berwarna maron.

"Selamat tinggal, aku pergi sebentar kamu jangan pernah lupain aku, dan pakai gelang ini. Kamu lebih cantik kalo pakai ini, dah," setalah mengucapkan seperti itu, dia pergi berlari tanpa menengok kebelakang.

Gadis kecil itu alias Killa tidak tau jika ucapan selamat tinggal tersebut merupakan salam perpisahan darinya. Perasaannya mulai resah ada sedikit rasa takut ketika teman kecilnya tidak kunjung datang padanya.

Hampir setiap hari sepulang sekolah, Killa selalu menunggu kedatangannya. Bahkan dia rela tidak makan siang hanya untuk menunggu sahabat kecilnya.

Tidak ingin berlarut dalam masa lalunya, Killa segera keluar untuk menemui teman-temannya yang sudah menunggu lama di kafe.

"Kenalin nih Kill, dia Laksanna temen Smp gue," ujar Satria.

Laksanna tersenyum ramah, juga mengulurkan tangannya sebagai prrkenalannya itu.

Killa menatap sebentar lalu mengangguk dan membalas uluran tangan tersebut.

Dunia yang memang sempit atau mereka yang memang ditakdirkan untuk dipertemukan. Saat dirinya tengah asik melemparkan lelucon recehnya, empat four boys datang dan Ragil tersenyum licik begitu melihat sosok yang sudah sangat familiar bagi dirinya.

"Gak usah lo pura-pura gak lihat, mana janji lo?" ujar Ragil tiba-tiba membuat semuanya terkejut dengan kedatangan Ragil yang diikuti ketiga sahabatnya.

Masih tak perduli dengan kedatangan Ragil, Killa tetap makan steaknya. Namun Ragil berhasil membuatnya menatap dirinya.

"Ngapain sih lo? bisa gak cuma sehari aja lo gak usah muncul dihadapan gue?!" ketus Killa merasa terganggu.

Bukan hanya ketiga sahabat Ragil tapi semua teman Killa juga masih tak percaya dengan ucapan Killa yang terus berbicara seenaknya pada Ragil.

SAKILLA Where stories live. Discover now