0.1 Sakilla Aurellia Brastella

59.3K 1.5K 68
                                    

Yang menjadi pemeran dalam
Hidup kamu, itu kamu sendiri. Jadi
Apapun yang dilakukan
Itu terserah kamu.

Gaes mau tau dong, kalian baca cerita ini dalam mood yang bagaimana?

Selamat membaca:v


Dentuman musik begitu kencang, kerlap-kerlip keindahan malam menyapa setiap insan yang sedang asik memuaskan rasa lapar.

Anehnya gadis yang seringkali disapa Killa selalu saja membuat masalah, seperti sekarang dia tidak sengaja menumpahkan gelas milik seorang pria yang tengah mengobrol bersama teman-temannya.

"Oh sorry, gue nggak sengaja," ujar gadis itu dengan rasa bersalah.

Pria yang sedang asik bercengkerama terkejut dan refleks dia memarahi pelakunya. Bagaimana tidak saat ini dia memakai kemeja kesayangannya yang diberikan oleh mamahnya sebagai kado ulangtahun.

Sementara Killa juga merasa bingung, kenapa dia begitu tidak terima padahal dirinya juga sudah meminta maaf dengan tulus.

Pria dengan kemaja putih yang kini sudah basah terkena minuman itupun mengisyaratkan kepada ketiga temannya untuk membuatnya malu atau sekedar menertawakannya.

"Dasar gila!" sindir Killa sambil meninggalkan para pria itu dengan rasa kesal sambil mencibir dengan sumpah serapahnya.

Dengan cepat pria yang mempunyai nama Ragil mengejar gadis itu, dia berhasil menghentikannya.

"Jadi cewek tu, jangan lari dari masalah!" Ragil yang entah kenapa dia menjadi sangat sensitif padahal dia tidak pernah mempermasalahkan sesuatu apapun sebelumnya, meskipun itu hal yang besar.

Killa melongo. "Hari gini masih jaman modus begituan?" kiranya dengan kedua tangan dilipat depan dada.

"Modus? Gue modusin cewek kaya lo? Ngarep banget lo, gue modusin. Yang ada lo modusin cowok seganteng gue!" Dengan sombongnya dan tidak kalah kedua tangannyapun ikut dilipat depan dada.

"Baru kali ini gue ketemu cowok seaneh lo! Gue cuma gak sengaja numpahin kok lo besar-besarin masalahnya? Guekan tadi udah minta maaf. Lo mau gue ganti? Oke gue ganti, berapa? Dua ratus? Tiga ratus? Empat ratus? Atau satu juta?" ujarnya berniat mengganti baju yang dipakai dan tidak peduli cowok didepannya yang sudah terlihat marah.

Muka yang sudah memerah dengan tatapan terus menajam. Hampir saja Ragil ingin menyobek mulutnya namun dia sadar bahwa didepannya itu perempuan.

"Kok Tuhan nyiptain makhluk dengan mulut kasar kayak lo sih? Gunanya apa coba  cuma maki orang," balasnya bergantian memaki.

Waktu terus berjalan, Killa tidak ingin membuang-buangkan waktunya hanya untuk meladeni orang macam dia. Dia sendiri cabut tanpa mempedulikan cowok aneh itu yang tatapannya seakan tak mau dirinya lepas begitu saja.

Sementara, setelah keluar. Killa menyesali mengapa juga dirinya harus memakirkan mobil jauh dari resto tersebut yang padahal sudah disediakan tempat parkir yang lumayan luas.

Apesnya ditengah jalan yang sepi, ban mobilnya bocor. Pikirannya terus berjalan memikirkan gimana caranya, namun sebuah ide cemerlang melintas.

Satu jam berlalu akhirnya Pak Jek datang dengan membawa motor schoopy yang dihadiahi oleh abangnya, Imja.

"Terserah Pak Jek aja mau gimana benerinnya," ujarnya begitu Pak Jek sampai. "Oh yah ... Pak mobil aku jangan sampai rusak, kalo gitu aku go on dulu yah. Makasih," pamitnya sebelum motornya melaju.

Tidak bisa dipungkiri lagi, meskipun Killa seorang  perempuan tapi dirinya sudah seperti pembalap saat membawa motor. Jalan berlubang yang ada genangan airpun dia terjang begitu saja tanpa peduli orang lain terkena cipratannya.

SAKILLA Where stories live. Discover now