48 - Karma - kah ?

4.8K 322 22
                                    

Dari dalam rumah, Dee melihat putranya yang sedang duduk sendiri di gazebo halaman belakang. Dengan sebuah gitar akustik di pangkuan nya. Jemari anak nya terlihat memetik asal senar gitar itu dengan pelan.
Membuatnya mengulum senyum kecil nya.

"Sayang "

Panggilan itu membuatnya menoleh, dan Rezky, suami nya mendekat padanya dengan pandangan heran. "Kamu liatin apaan sih ?"

"Tuh " Dee mengindikkan dagu nya ke arah Fadil. Membuat Suami nya juga ikut menoleh ke arah yang sejak tadi ia perhatikan.

"Kenapa anak kamu ?"

Mendengar pertanyaan itu, Dee langsung menoleh pada suami nya. "Anak aku doang nih ? Kamu fikir aku produksi sendiri ?!"

"Astaghfirullah, ha-ha-ha.. lisan nya Sayang " ujar Rezky dengan terkekeh geli sendiri.

Sedangkan Dee hanya mendengus malas. Kembali memilih memandangi anak nya itu.

"Kayak nya lagi galau " gumam Rezky.

"Galau apaan ?" Tanya Dee, dengan nada jengah.

"Kan anak kita baru di putusin sama Sheila" jawab Rezky lagi. " Gitu tuh, kalau masih kecil sok pacar-pacar an. Bukan nya sekolah yang bener " gerutu Rezky, berbalik untuk menjauh dari sana.

Dee mengernyitkan dahi nya saat melihat suaminya kembali berbalik menoleh padanya. "Atau jangan-jangan, itu karma ya "

"Karma apa ?" Tanya Dee dengan heran.

"Ya, Mama nya dulu suka mempermainkan perasaan laki-laki. Jadi, sekarang anak nya kena imbas " jawab nya dengan cengiran lebar.

"Sayang, kamu udah pernah ngerasain sendal jepit aku belum ?" Mendengar itu Rezky langsung kabur, sambil tertawa terbahak. Sedangkan ,Dee hanya mendengus lelah meladeni suami nya itu.

Kembali ia melihat anak nya, dan menghela napas lelah. Dan tiba-tiba jadi memikirkan hal yang di katakan suami nya barusan. Tapi, dengan cepat ia tepis.
Ia pun memilih untuk menyusul suami nya ke ruang keluarga.

"Noah, kapan datang ?" Ujar Dee bertanya saat melihat Noah sedang mengobrol dengan Suaminya.

"Baru, Tante. " Jawab Noah, menyalami nya. "Fadil, dimana ?"

"Ada tuh, di halaman belakang. " Jawab Dee.

"Yaudah deh, aku ketemu Fadil dulu " pamit nya.

"Eh, tunggu. Besok berangkat jam berapa ?" Tanya Dee sebelum Noah pergi.

"Agak siangan kok, Papa bilang jam sembilan " jawab Noah.

Dee mengangguk, dan kemudian membiarkan Noah pergi untuk menemui Fadil yang lagi galau di halaman belakang.

***

Fadil yang tadinya tengah melamun ayam, menoleh ke arah rumah nya saat mendengar suara langkah mendekat dan melihat Noah yang berlari menghampirinya.

"Gimana ?" Tanya Fadil, begitu Noah duduk di samping nya.

"Apa nya ?" Bukan nya menjawab Noah malah balik bertanya. Membuat Fadil berdecak dengan kesal.

"Hasil pengungkapan cinta loe sama Salsa, loe di hajar Nara gak? Atau loe di usir Salsa ?"

Noah langsung menoyor kepala Fadil, mendengar nada meledek itu.

"Sialan loe " Fadil hanya terkekeh pelan.

"So ?"
"Ya gitu "

Fadil mengernyitkan dahi nya. "Maksud nya, ya gitu ?"

Fadil & SheilaWhere stories live. Discover now