TIGA PULUH LIMA

8.7K 520 2
                                    


Tak terasa, seminggu telah berlalu sejak kejadian eksekusi hukuman mati untuk para penghianat itu. Suasana kerajaan Yun pun kini kembali berjalan seperti sediakala, penuh dengan kesibukan. Seperti yang kaisar Xiao Nai lakukan. Saat ini kaisar Xiao Nai amat sangat sibuk dengan pengrekrutan mentri dan pejabat baru yang saat ini kursinya tengah kosong didewan kementrian, secara khusus kaisar Xiao Nai langsung turun tangan memberi soal tes dan pertanyaan kepada para calon mentri dan pejabat yang mengikuti ujian seleksi yang ia buat secara khusus.

Rata-rata yang mengikuti ujian adalah para pemuda dari kalangan bangsawan dan adapun pemuda dari kalangan biasa yang bergelar sarjanawan. Tahun ini merupakan tahun pertama ujian perekrutan mentri dan pejabat yang langsung di tangani oleh yang mulia kaisar, ujian-ujian sebelumnya biasanya akan diurus oleh bagian kementrian pekerjaan umum.

Semua calon mentri dan pejabat yang telah memenuhi halaman kementrian pekerjaan umum, saat ini mereka tengah mengerjakan tes tertulis dengan perasaan takut dan juga gugup. Tentu saja mereka merasakan hal itu terlebih saat ini mereka tengah diawasi oleh tatapan tajam bak elang milik kaisar Xiao Nai diatas singasananya.

"Yang mulia mengapa anda ikut serta dalam penyeleksian kali ini?" Tanya mentri Juan yang sedari tadi berdiri di samping dan menemaninya.

"Karna Zhen tidak mau lagi adanya kecurang, seperti penyontekan dan penyuapan" jawab kaisar Xiao Nai

"Amat sangat disayangkan apabila kita kehilangan calon yang memiliki potensi yang tinggi. Tidak selamanya orang yang memiliki posisi yang tinggi, keluarga yang berpengaruh dan memiliki kekuasaan juga memiliki potensi dan syarat rata-rata dalam kriteria sebagai mentri dan pejabat" kaisar Xiao Nai menjeda "bisa saja orang dari kalangan biasa saja, bisa memenuhi syarat rata-rata dan keriteria sebagai mentri dan pejabat" lanjut kaisar Xiao Nai

"Selama ini kita selalu percaya dengan kementrian pekerjaan umum untuk masalah seperti ini, sakin percayanya kita tidak menyadari adanya permainan kotor dan kecurangan yang selama ini terjadi. Orang yang seharusnya memiliki potensi dan peluang bekerja menjadi bagian dari dewan kementrian karna kecerdasan dan bakannya, harus kalah dengan permainan kotor seperti penyuapan yang selama ini terjadi. Bukankah itu amat tidak adil bagi mereka yang telah berusaha mati-matian sehingga mampu mencapai tahap ini? Mereka dari kalangan biasa saja, berjuang keras dengan kemampuan mereka. Sedangkan mereka yang dari kalangan bangsawan lebih memilih jalan yang licik dengan melakukan kecurang, bagi mereka dengan uang semuanya akan mudah. Mereka tidak perlu bersusah payah dengan yang lainnya, karna dengan materi, posisi dan kekuasaan yang mereka miliki sudah menjamin mereka akan diluluskan" jelas kaisar Xiao Nai panjang lebar.

"Astaga, hamba tidak pernah berpikir sejauh itu" balas mentri Juan

"Pantas saja banyak mentri ataupun pejabat yang menurutku amat tidak layak, bekerjapun mereka amat tidak becus" lanjutnya

"Yah seperti itu, maka dari itu zhen turun langsung dalam ujian seleksi mereka karna zhen tidak ingin adanya kecurangan" balas kaisar Xiao Nai.

"Jika boleh hamba tau, dari mana anda mendapat ide seperti ini?" Tanya mentri Juan penasaran.

Kaisar Xiao Nai tersenyum "Dari permaisuri Wei Wei"

"A-apa?!"

.
.
.
.
.
 
Bukan hanya kaisar Xiao Nai yang sibuk, ternyata Wei Wei pun sama sibuknya. Ia sibuk bukan karna banyaknya kerjaan atau banyaknya masalah serta protes di istana dalam yang harus ia tangani, Wei Wei hanya menyibukan dirinya. Wei Wei berpikir dengan banyaknya ia bekerja maka ia akan dengan mudah melupakan bahwa waktunya hanya sebentar lagi, Wei Wei ingin menikmati waktunya dengan meninggalkan kenangan sebanyak mungkin walaupun kecil kemungkinan setelah ia kembali ke masa depan ingatannya tentang masa lalu akan tetap ada atau ikut menghilang.

Ternyata kembali memikirkan dirinya yang akan kembali kemasa depan membuat Wei Wei kembali termenung, seminggu telah berlalu sejak kejadian itu. Seharusnya tugasnya telah selesai dan Wanita misterius itu seharusnya telah datang menemuinya, sayang waktu berlalu begitu cepat dan sampai saat ini pun Wanita misterius itu tak kunjung datang.

Hal yang sangat aneh menurut Wei Wei, entah mungkin hanya perasaannya saja. Wanita misterius itu sengaja menghindarinya atau saat ini ia tengah memberi waktu kepada Wei Wei menikmati suasana yang telah membuatnya nyaman ini sebelum ia kembali? Entahlah, wanita misterius itu sangat sulit ditebak.

.
.
.
.
.

Sang mentari telah kembali keperaduannya, tugasnya hari ink telah selesai dan sebentar lagi sang rembulan kan mengambil alih kedudukannya dilangit malam kerajaan Yun yang nampak cerah dengan taburan bintang yang menghiasi.

Malam ini, Wei Wei kembali membuat kegaduhan di dapur khusus keluarga kerajaan. Setelah sekian lama, akhirnya Wei Wei kembali menginjakan dirinya di dapur khusus keluarga kerajaan. Wei Wei mengembangkan senyum cerah saat kembali menginjakan kakinya, tanpa menunggu arahan Wei Wei mengambil bagian didapur dan mulai memasak dengan lihainya. Orang-orang yang berada di tempat tersebut menatap Wei Wei terkejut karna kedatangannya yang tiba-tiba itu, mereka belum mengambil alih kesadaran mereka sebelum Wei Wei kembali membuat mereka melongo karna dalam sekejap sudah ada beberapa hidangan yang telah selesai ia masak.

Sebenarnya berapa lama mereka terkejut seperti itu?

.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Abaikan typonya 😂

The Empress : Liu Wei Wei (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang