DUA PULUH DUA

7.2K 535 1
                                    


   HARI telah berlalu begitu cepat. Sang rembulan berpagar bintang kini telah kembali keperaduannya, tugasnya telah selesai dan sekarang sang mentari akan mengambil tugasnya memberi pancaran kehangatan dan keceriaan untuk semua orang.

Kaisar Xiao Nai sejak dari tadi sudah terjaga, hal itu dikarnakan permaisurinya yang tidur amat gelisah semalam. Dalam tidurnya tangan Wei Wei dengan lancangnya meraba-raba tubuh kaisar Xiao Nai yang hanya dibalut jubah tidur, perlakuan Wei Wei jelas membangunkan kejantanan kaisar Xiao Nai dari tidur panjangnya.

Kaisar Xiao Nai bisa saja menyerang permaisurinya dan bercinta dengan paksa, namun kaisar Xiao Nai masih menjaga perasaan dan kehormatan Wei Wei agar tidak terluka.

Kaisar Xiao Nai ingin melakukan hubungan intim itu apabila Wei Wei mengizinkannya, ia tak masalah menunggu walaupun harus menderita karna tidak mendapat pelepasannya.

Kaisar Xiao Nai beranjak dari peraduan dengan gerakan perlahan agar tidak mengganggu tidur permaisurinya, ia memberi kecupan di kening Wei Wei sebelum melangkah menuju permandian.

Kaisar Xiao Nai takut kelepasan dan tak mampu menahannya lebih lama lagi, maka dari itu ia segera bergegas mandi dan menghilangkan gairah yang bergejolak meminta pelepasan terlebih pagi hari seperti ini sangatlah rawan untuknya.

.
.
.
.
.


"Aku tidak tahu, mengapa kau selalu saja datang dalam mimpiku" ucap Wei Wei yang kini kembali pada tempat yang sama, tempat yang selalu mempertemukannya dialam bawa sadarnya dengan sosok wanita misterius yang sampai kini Wei Wei tak mampu melihat wajahnya dengan jelas.

Wei Wei kini duduk dihamparan padang rumput hijau nan lebat yang terasa sangat empuk sambil memandangi hamparan bintang dilangit malam yang anehnya kini tanpa ditemani sang rembulan.

Wanita misterius itu kini duduk di samping Wei Wei. Tanpa menolehpun, Wei Wei tahu wanita itu kini ada disisi kirinya.

"Kau selalu saja datang mengusik mimpiku, mengangganggu pikiranku dan juga menambah bebanku" Wei Wei menghela nafas berat.

"Aku bahkan tak memiliki waktu istirahat, padahal harusnya aku mengumpulkan tenagaku agar mencari cara bagaimana aku kembali pulang" gerutu Wei Wei

"Mengapa kau diam saja?" Kesalnya yang kini menoleh menatap wajah wanita misterius yang selalu menjadi bunga tidurnya dengan jelas.

"Ka-ka..kau, bagaimana bi-sa wajahmu--" ucapan Wei Wei yang terbata, seketika terpotong.

''Mirip denganmu?'' Potong wanita itu.

Wei Wei yang masih syok dan terkejut hanya mampu mengangguk sebagai jawaban, karna saat ini ia merasa semua kalimat yang akan ia ucapakan tertahan di tengorokan. Tiba-tiba saja lidahnya terasa kelu dan mulutnya menutup rapat.

''Maaf mengejutkanmu akan kenyataan ini'' ucapnya

''Mungkin selama ini kau bertanya akan kedatanganku yang selalu mengusik kehidupanmu baik dialam bawa sadarmu ataupun alam nyata'' Wanita misterius itu menjeda ''kau mungkin tidak mengetahuiku tapi aku tahu siapa kamu, karna kau dan aku adalah orang yang sama!'' Lanjutnya

''Aku adalah permaisuri Liu Wei Wei yang merupakan dirimu dimasa lalu, maka dari itu kita memiliki keterikatan'' jelasnya ''jika kau mencari jawaban mengapa bisa berada disini, itu karna AKU! Aku yang memanggil jiwamu untuk mengisi tubuhmu sendiri dimasa lalu'' tambahnya

''Jangan bertanya mengapa bukan aku saja yang mengisi tubuh itu, karna pada dasarnya jiwaku telah mati saat aku tenggelam'' ucapnya sendu, dari pancaran matanya tersirat akan kesedihan dan luka yang amat dalam.

''Aku memanggilmu hanya untuk memintamu membela keadilan dan kebenaran yang selama ini tertutup rapat. Sebelum aku mati tengelam, aku tak sengaja mencium bau pengkhianatan di istana. Saat aku menemukan bukti tersebut, mereka berusaha mencelakaiku hingga sekarang''

''Kuharap kau selalu berhati-hati dan waspada, karna tubuh yang kau tempati kini menjadi incaran mereka. Kejahatan mereka akan selalu aman dan tertutup, apabila kau mati' 'hanya ada dua pilihan bagimu, bertahan atau terbunuh!'' Jelasnya panjang lebar.

''Maafkan aku yang menempatkanmu disituasi yang rumit ini'' pintanya penuh penyesalan

"Lantas bagaimana jika aku ingin bertahan?" Tanya Wei Wei akhirnya.

''Maka perjuangkanlah keadilan dan kebenaran tersebut, biarkan semua orang tau kebenaran yang sesungguhnya'' jawab wanita itu

"Apa yang harus kulakukan untuk memperjuankan keadilan dan menguak semua kebenaran tersebut?" Tanya Wei Wei dengan nada frustasi.

''Kau harus mencari semua bukti yang telah ku kupulkan'' jawabnya lagi.

"Kau serius?"

"Astaga aku sama sekali tidak pernah berpikir akan terseret di situasi serumit ini. Aku tidak pernah berada disituasi yang menurutku amat sangat mengerikan seperti ini, aku hanya pernah melihat di beberapa film dan drama kelosan namun tak pernah menyangka akan mengalaminya" ucap Wei Wei sendu

"Lalu dimana aku harus mencari bukti itu? Setidaknya beri aku sedikit petunjuk" pinta Wei Wei memelas

''Aku menyimpan bukti itu berada ditumpukan jerami yang kukubur. Keberadaannya kusembunyikan dibalik papan dan tanah, tempatnya amat gelap serta lembab' 'jawab wanita itu

"Tempat macam apa itu?" Protes Wei Wei

Wanita itu mengangkat bahunya acuh ''Setidaknya aku sudah memberimu petunjuk, dan tugasmu hanya mencarinya'' balasnya.

''Sekali lagi maaf membuatmu berada dikondisi seperti ini, dimana kau harus mengalami banyak penderitaan''

Wei Wei mengeram frustasi, lantas ia menjambak rambutnya kuat "lalu jika semua ini selesai, apakah aku akan kembali?" Tanyanya penuh harap

Wanita misterius yang merupakan permaisuri Liu Wei Wei sang pemilik tubuh itu tidak menjawab, ia memilih pergi meninggalkan Wei Wei dengan  raut wajah kesal dan juga bingung.

''Maafkan aku Bai Wei Wei, aku memang bisa memanggilmu namun tak mampu mengembalikanmu' gumam wanita itu lirih dengan suara yang amat kecil sehingga Wei Wei tak mampu mendengarnya.


.
.
.
.
.
.
.

TBC

Pendek? Biarin, supaya chapternya banyak. Kek iklan Tango 'Berapa lapis? Ratusan!' 😂😂

Kok jadi pengen ngemil tango yak 💃💃

Ohiya, abaikan typonya 😃 belum sempat edit dan buat Xiao Nai yang sabar yah nak :V

The Empress : Liu Wei Wei (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang