DUABELAS

8.2K 649 2
                                    


MENDENGAR Laporan Mentri Juan dan tabib Yeng tentang kedatangan An Mi Rang, putri perdana mentri aparatur negara An Dong Li dari fraksi barat membuat kaisar Xiao Nai bergegas meninggalkan ruangan rahasia tersebut dengan langkah tergesa-gesa.

Entah mengapa kedatangan An Mi Rang membuat firasat kaisar Xiao Nai buruk, entah karna apa? Jika ia kembali mengingat seleksi permaisuri terdahulu, An Mi Rang merupakan calon permaisuri yang berhasil lolos bersama dengan permaisuri Liu Wei Wei.

Sayang saat itu ia harus jatuh, saat jawaban atas pertanyaannya dulu tidak memuaskan kaisar Xiao Nai. Padahal saat itu ia adalah kandidat terkuat yang menurut banyak orang memenangkan kursi dan tahta sebagai permaisuri, namun siapa sangka ia di jatuhkan oleh permaisuri Liu Wei Wei yang memberikan jawaban yang tidak terduga sehingga dirinya menjadi pemenang kala itu.

Jawaban Liu Wei Wei bukan hanya memenangkan tahta permaisuri, tapi ia juga berhasil membuat kaisar Xiao Nai jatuh hati akan kecerdasan dan wawasannya yang luas.

Menurut pandangan semua orang. Permaisuri Wei Wei adalah orang yang bodoh, namun nyatanya tidak seperti itu. Permaisuri Wei Wei adalah orang yang pintar atau sangat cerdas, hanya saja ia tak ingin menunjukannya ke semua orang.

Hanya beberapa orang saja yang mengetahui fakta itu, selain keluarganya, kaisar Xiao Nai dan kaisar serta permaisuri terdahulu juga mengetahui hal itu.

Karna terlalu asik bernostalgia, kaisar Xiao Nai tidak menyadar ia telah tiba dikediamannya. Saat pintu kamarnya terbuka, disana ia melihat permaisurinya dan Mi Rang telah bercengkrama dalam obrolan.

Melihat punggung Mi Rang yang membelakanginya, entah mengapa amarah dan ketidak sukaan mulai menyerang diri kaisar Xiao Nai. Rasa itu tiba-tiba saja muncul tanpa seizinnya.

"Yang Mulia..." panggil permaisuri Liu Wei Wei yang menyentaknya dari alam bawa sadar ke alam nyata. Bertepatan itu pula Mi Rang menoleh kebelakang dan melempar senyum merekah.

.
.
.
.
.

Saat menyadari keberadaan kaisar Xiao Nai, Wei Wei segera memanggilnya. Bertepatan saat itu pula wanita di depannya menoleh kebelakang, tak lupa senyum merekah itu muncul di wajah cantiknya.

Melihat senyum yang di lempar untuk kaisar Xiao Nai membuat hati Wei Wei mendesis tidak suka, entah mengapa Wei Wei ingin menjambak rambut wanita di depannya karna berani-beraninya ia bersikap sok malu-malu seperti itu, padahal saat bersamanya ia bersikap sangat dingin.

Kaisar Xiao Nai melangkah mendekati Wei Wei, ia mengambil kursi tepat di sampingnya yang berhadapan dengan kursi wanita itu.

Jangan tanya mengapa? Wei Wei lebih memilih menyebut 'wanita itu' ketimbang harus menyebut namanya yang jelas sudah membuat darahnya berdesir.

"Lama tidak berjumpa, yang mulia kaisar Xiao Nai" sapanya ramah pada kaisar Xiao Nai setelah memberi salam hormat.

Mendengar nada suaranya yang amat sangat lembut rasanya membuat Wei Wei ingin muntah, wanita itu seakan-akan sengaja ingin bersikap anggun untuk mencari perhatian kaisar Xiao Nai. Sayangnya wanita itu memilih lawan yang salah.

Dia Bai Wei Wei. Wanita penyedot perhatian banyak orang di masanya. Walaupun kini marganya telah berubah menjadi Liu di masa lalu ini, tapi ke ahliannya untuk mengambil perhatian banyak orang belumlah hilang.

"Eghtt"

"Yang Mulia.., rasanya kepala hamba terasa amat pusing" ucapnya sambil memegang plipisnya "sebaiknya hamba undur diri dan beristirahan" lanjut Wei Wei yang kini mulai beranjak dari kursi dengan sedikit terkulai.

"Zhen, temani!" Kata kaisar Xiao Nai

"Tapi yang mulia, anda sedang kedatangan tamu" kataku lemah.

"Tidak ada kata tapi, permaisuri Wei Wei" titahnya yang memapah Wei Wei masuk ke salah satu ruangan lain yang merupakan tempat keberadaan peraduan kaisar Xiao Nai.

Dalam kamar kaisar, memang terbagi beberapa ruang seperti ruang kerja, ruang tamu, ruang permandian dan ruang tidur yang kini Wei Wei dan kaisar Xiao Nai tuju.

Sebenarnya apa yang Wei Wei alami hanyalah acting, Wei Wei menoleh ke belakang dan tersenyum menyeringai pada wanita itu walaupun agak tipis. Melihat Wei Wei yang menyeringai, wanita itu mengerang tidak suka.

Wei Wei tahu, saat ink wanita itu tengah menyumpah serapahinya. Dan kemungkinan terburuknya, ia akan membalas dendam padanya karna di acuhkan kaisar Xiao Nai begitu saja karna ulahnya.

Entah mengapa hati Wei Wei bersorak senang, ketika respon acuh tak acuh yang diberikan kaisar Xiao Nai untuknya. Tak peduli apa yang akan Wei Wei hadapi sekarang, yang jelas ia akan menghabiskan waktu berdua dengan suaminya.

Suami?

Entah mengapa, ketika Wei Wei menyebut kata itu pipinya tiba-tiba saja merona.

.
.
.
.
.

Kaisar Xiao Nai membantu Wei Wei berbaring di peraduannya, raut wajah khawatir dan cemas kini menghiasi wajahnya yang dulu selalu datar.

"Apakah Zhen harus memanggil tabib Yeng?" Tanyanya

Wei wei menggeleng "tidak perlu. Hamba hanya butuh anda, yang mulia" jawab Wei Wei.

Salah satu alis kaisar Xiao Nai terangkat, jelas ia bingung dengan apa yang permaisurinya katakan. Mengetahui kebingungan kaisar Xiao Nai, lantas Wei Wei tersenyum tipis.

"Saya hanya butuh anda menemani saya, yang mulia" kata Wei Wei menjelaskan maksudnya "temani saya dan ceritakan kelakuanku selama ini" lanjutku dengan nada lembut.

Kaisar Xiao Nai yang duduk di tepi peraduan mengangguk "tapi untuk apa permaisuri?" Tanyanya lembut.

"Saya hanya ingin mendengar cerita tentang diri saya dari sudut pandang orang lain" ucapku "terlebih, saya ingin segera memulihkan ingatan saya" lanjutku.

Deg.

Kaisar Xiao Nai menegang, ia belum siap menceritakan segala keburukan permaisurinya. Terlebih ia tak ingin perubahan sikap permaisurinya yang sekarang berubah apabila permaisurinya mengingat kembali ingatannya yang hilang.

Kaisar Xiao Nai belum siap kehilangan perhatian permaisurinya, perhatian, rasa peduli dan kasih sayang yang baru saja ia dapatkan dari permaisurinya.

Jika boleh jujur.. kaisar Xiao Nai lebih memilih permaisurinya tetap lupa ingatan, ketibang permaisurinya mengingat semua ingatannya.

.
.
.
.
.
.
.

TBC

The Empress : Liu Wei Wei (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang