TUJUH

9K 678 6
                                    


   WEI WEI dan juga rombongan kini tiba di dapur istana khusus keluarga kerajaan, para dayang yang bertugas menjadi juru masak tengah sibuk melakukan aktivitas mereka masing-masing tanpa menyadari kehadirannya beserta rombongan.

"Yang Mulia Permaisuri Liu Wei Wei datang berkunjung" teriak seorang kasim muda dalan rombongannya.

Sontak kesibukan di dapur khusus keluarga kerajaan terhenti, para juru masak sontak terkejut mendengar pengumuman barusan.

"Hormat kami pada yang mulia permaisuri, semoga yang mulia panjang umur seribu tahun" ucap mereka setelah tersadar dari lamunan.

"Bangunlah" perintah Wei Wei.

Wei Wei melangkah memasuki dapur, tatapan terkejut dan bingung kembali ia dapatkan untuk ketiga kalinya hari ini.

Tentu saja mereka seperti itu. Selama mereka hidup di istana, ini kali pertama mereka melihat junjungan mereka memasuki dapur khusus keluarga kerajaan. Sangat jelas bahwa dulu sang junjungan adalah orang yang sangat sombong nan angkuh, kejam, manja, dingin dan masih banyak keburukan lainnya yang mereka ketahui, namun hari ini entah ada angin apa yang membuat permaisuri mereka datang ke tempat sibuk seperti ini.

"Tidak usah hiraukan keberadaanku disini, lakukan saja tugas kalian"  ucap Wei Wei lembut.

Hal yang paling ingin membuat Wei Wei tertawa saat ini adalah saat semua orang yang berada di dapur kerjaan menganga lebar, ekspresi mereka sungguh lucu dan tanpa Wei Wei sadari tawa yang ia tahan akhirnya pecah.

"Whahahaha" tawa lepas keluar begitu saja "astaga ekspresi kalian sungguh lucu" kata Wwi sambil menyeka air matanya yang keluar akibat tertawa.

Mereka semua tertengun, sungguh keberuntungan apa yang menimpa mereka sehingga bisa melihat permaisuri yang biasanya kejam dan dingin kini tertawa lepas dengan begitu cantik dan anggunnya.

Wei Wei menghentikan tawanya ketika merasakan perutnya sakit, ia menatap mereka dan tersenyum. Wei Wei lihat seorang pria paruh baya melangkah menghampirinya.

"Menghadap yang mulia. Saya kepala juru masak khusus keluarga kerajaan, Zhan Qi Wen. Anda bisa memanggil saya juru masak Wen" ucap pria paruh baya itu memperkenalkan diri.

Wei Wei mengangguk mengerti.

"Yang mulia, apa gerangan yang membawa anda ketempat sibuk dan kotor seperti ini?" Tanya juru masak Wen

"Apa yang kau katakan?" Tanya Wei Wei. Seketika semua orang merinding ketakuatan "Tempat bersih seperti ini kau katakan kotor?" Wei Wei menggeleng.

"Memangnya apakah salah jika aku kesini?" Wei Wei balik melempar pertanyaan pada juru masak Wen

"Bu-bukan seperti itu, yang mulia. Hanya saja sebelumnya anda tidak pernah ingin repot-repot kemari, kami pikir mungkin karna dapur ini kotor sehingga dulu anda enggan kemari" jawabnya sedikit terbata.

'Bagaimana mungkin dulu aku melewatkan tempat seperti ini? Yang benar saja! Tempat ini sama sekali tidak kotor, malah menurutku sangat bersih. Aku jelas saja akan mengunjungi tempat ini setiap hari jika aku mau karna aku sangat hobi memasak dan menurut film atau drama klosab yang sering ku nonton makan jaman kerajaan sangat enak, jika di masa depan makan kerajaan sudah sangat langkah kalupun dapat harganya sangat mahal' batin Wei Wei tidak percaya.

Wei Wei mengangguk "aku kemari hanya ingin memasak untuk yang mulia kaisar, dan ku harap kedatanganku kemari tidak mengganggu aktivitas kalian" ucap Wei Wei

"ME-MEMASAK?" Teriak semua orang tidak percaya.

Kesal! Wei Wei menatap semua orang dengan tatapan tajam, seketika mereka semua menunduk dalam dan memohon pengampunan.

The Empress : Liu Wei Wei (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang