CHAPTER 36

5.4K 259 4
                                    

Np : All I Want - Kodaline (Cover by Alexandra Porat)

🌹🌹🌹

"If you love me, why you leave me?
Take my body."
~All I Want by Kodaline~

🌹🌹🌹

Nial terdiam beberapa saat setelah kalimat Rose yang menjelma menjadi petir seketika membuat tubuhnya menegang. Ia segera berlari berusaha mengejar wanita itu namun ia terlambat saat mendapati semua orang panik. Nial memperlambat langkahnya berusaha mendengar percakapan Vanya dan Thomas dengan benar. Rose tertabrak? Benarkah? Lalu kesadarannya kembali dan Nial berniat menyusul Rose yang sudah aman bersama Kharel menuju rumah sakit. Namun langkahnya terhenti saat seseorang menarik kemejanya dan langsung menghantam rahangnya dengan pukulan yang terasa sangat keras.

"BAJINGAN!" teriak Darel semakin membabi buta memukuli Nial di bawahnya.

Thomas bersama Vanya dan Khayla sudah ikut menyusul Kharel. Sedangkan Hans berusaha melerai keduanya karena jika tidak, mungkin Nial akan mati di tangan calon adik iparnya. Atau sekarang sudah menjadi mantan calon adik ipar.

"Darel cukup! Aku tahu Nial sangat membuat hati kakakmu terluka, tapi bukan seperti ini caranya membalas seseorang yang menyakitimu. Biarkan dia merasakan balasan dari Tuhan, lebih baik sekarang kita menyusul Kharel. Aku juga mengkhawatirkan kondisi kakakmu," jelas Hans lalu menarik Darel menjauh dari Nial dan mengajaknya ke rumah sakit beserta Elina.

Para pelayan yang bekerja di sana hanya terdiam sambil menatap takut punggung Darel yang terlihat naik turun menahan amarahnya. Getaran ponsel pada saku celananya menyadarkan Nial untuk kembali ke dunia nyata.

"Tuan, Ellisa sudah diperbol—"

"Aku tidak peduli dengan wanita itu, Jack. Kau urus saja dia, dan jika kau tidak mau, buang saja dia." Nial mengakhiri panggilan tersebut dan langsung beranjak meninggalkan mansion Alphard menyusul semua orang yang sudah pergi mengkhawatirkan keadaan Rose.

Nial mengemudikan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Tanpa perlu bertanya, ia tahu kemana Kharel membawa Rose. Rumah sakit keluarga milik Alphard dan akhirnya Nial berhenti di pelataran rumah sakit itu. Ia segera turun dan mencari keberadaan keluarganya.

ICU, Nial melihat ada Darel berdiri dengan gusar di depan ruangan menyeramkan itu. Benarkah Rose masuk ke dalam ruangan terkutuk itu? Langkah Nial terasa berat mendekat saat dokter yang jasnya sudah di penuhi darah itu keluar dan mengatakan;

"Nona Rose mengalami pendarahan hebat, dan itu menyebabkan janin yang ada di kandungannya gugur dalam usia tiga minggu," ujar dokter itu tanpa ragu menatap mata Thomas Alphard yang jelas memancarkan kesedihan dari mata yang biasa terlihat tegas itu.

Vanya dan Elina semakin tak kuasa menjerit menangisi nasib malang Rose. Nial, dia terdiam dengan tubuh yang bersandar pada tembok putih menyeramkan itu. Kepalanya kosong seketika. Semuanya tidak terdengar lagi, dunia Nial benar-benar runtuh seketika mendengar itu. Katakan semua yang ia dengar adalah halusinasinya. Katakan jika Nial bukan pembunuh darah dagingnya sendiri. Katakan bahwa Rose akan selalu tersenyum untuknya lagi. Katakan bahwa hari ini adalah bagian dari mimpi buruknya! Tuhan, katakan bahwa semua ini adalah mimpi!

Nial berjalan tertatih dengan wajah penuh luka lebam dari Darel saat melihat Dokter tersebut kembali masuk di ikuti Darel di belakangnya. Entah apa yang akan mereka lakukan, telinga Nial benar-benar terasa tuli. Yang ia dengar adalah perkataan Dokter tadi berputar bagaikan nyanyian lullaby yang membuatnya semakin tenggelam dalam mimpi buruk itu.

DARK ROSE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang