CHAPTER 16

5K 246 3
                                    

"Dia cantik, tapi berduri."
~Xavier Danial Clark~

🌹🌹🌹

Nial sedang duduk di taman belakang sambil membaca buku tentang bisnis yang di berikan oleh Ayahnya. Ia mengangkat wajah saat sebuah kotak makan berada di atas bukunya. Dan ia mendapati Rose tersenyum lembut sambil duduk di sebelahnya.

"Kau belum menyelesaikan sarapanmu." ujar Rose masih tersenyum.

"Dari mana kau mendapatkan ini?" Nial mengangkat kotak makan berwarna biru tersebut.

"Aku meminta Kharel membawanya saat berangkat." Rose mengambil kotak tersebut lalu membukanya. "Makanlah." ia menyodorkan kotak makan tersebut pada Nial.

Nial tersenyum tipis lalu mengambil sandwich yang ada di dalam kotak makan tersebut, dan memakannya. Baru beberapa gigitan pada sandwich tersebut, ponsel Nial bergetar. Ia lalu mengambilnya dan mengangkat panggilan dari Ben.

"Aku di taman belakang... Ya, benar... Ya, dia bersamaku... Kekasihmu?... Okay... Ya, kemarilah... Hem..." dan sambungan teleponnya terputus.

Rose mengernyitkan dahinya. "Siapa?"

"Sahabatku." balas Nial dengan singkat dan melanjutkan maknnya.

"Kau memiliki sahabat? Benarkah?" Rose terkekeh.

"Dia akan segera kemari bersama dengan kekasihnya."

"Aku tak percaya orang sepertimu memiliki sahabat." Rose akhirnya tertawa.

Lalu berdehem. "Maafkan aku." Rose menyelipkan rambutnya ke belakang telinga karna merasa gugup.

Nial sudah selesai dengan sandwichnya. Ia mengambil tangan kanan Rose dan menggenggamnya. "Just the way you are. Aku menyukaimu dengan karaktermu, semua kekurangan atau kelebihanmu." tangan Nial berpindah mengelus pipi lembut tersebut. Menatap bola mata cokelat itu dengan dalam.

"Tapi, kau bilang, kau tidak suka gadis yang som—

"Siapa orang yang menyukai gadis sombong? Semua orang tentu tidak suka orang sombong." potong Nial cepat.

"Dan itu berarti kau tidak menyukaiku?" senyum kecut Rose terlihat. Ia menyingkirkan kedua tangan Nial dari wajahnya.

"Aku tidak berkata seperti itu." ucap Nial.

"Aku sedang berusaha membuatmu menyukaiku, apa itu salah? Aku hanya ingin perasaanku terbalas."

"Pahami ini, Rose." Nial memegang kedua bahu Rose agar menatapnya. "Orang yang benar - benar mencintaimu adalah orang yang bisa menerima segalanya yang ada pada dirimu. Dan aku sedang berusaha meyakinkan perasanku untuk menyikaimu dengan apa adanya dirimu. Kau tidak perlu menjadi seperti yang orang lain inginkan untuk di cintai." jelasnya.

"Dan orang lain tersebut adalah kau, Nial."

"Biarkan aku mencoba mencintaimu dengan seperti ini. Rose yang banyak bicara, sombong, arogan, dan pemberani." Nial tersenyum. Dan senyum itu terlihat jelas. Nial tersenyum yang benar - benar tersenyum.

Rose merasa kakinya lemas. Ia berusaha mengumpulkan kesadarannya setelah mendapat senyuman maut tersebut lalu terkekeh pelan. "Kau banyak bicara sekarang."

Nial melepas kedua tangannya dari bahu Rose dan berdehem. Ia menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Sorry..." ujarnya.

"Aku selalu nyaman dengan apapun yang kau lakukan." Rose tersenyum lalu menyandarkan kepalanya pada bahu Nial.

DARK ROSE ✅Where stories live. Discover now