CHAPTER 18

4.6K 249 5
                                    

"Kau yakin ingin tinggal bersama Nial?"

"Daddy sudah menanyakan itu lebih dari 3 kali." Rose terkekeh.

"Apa kau bisa mengurus semua?" tanya Thomas lagi.

"Tentu aku bisa. Aku calon istri yang baik. Tapi untuk bersih - bersih, kurasa aku akan memanggil petugas kebersihan apartement."

"Ada sesuatu yang sangat ingin Dad katakan padamu, Rose." wajah Thomas berubah serius.

"Katakanlah, Dad."

"Daddy kan memindahkan kuliahmu di Jerman."

Rose terdiam. "Kenapa?"

"Perusahaan Daddy di London sedang mengalami pailit, semua karyawan menggantungkan nasibnya di situ. Dad akan segera berangkat ke London bersama Mom. Darel dan Kharel akan belajar mengendalikan perusahaan ini bersama Patrick. Dan saat itu Patrick akan mengurus perusahaan yang berada di Jerman." Thomas memberi jeda. "Ku mohon mengertilah, Rose. Hanya kau yang aku harapkan sekarang."

"Dad, tapi. Karir di permodelanku?"

"Jangan khawatirkan itu, nak. Kau akan mendapatkannya kembali."

"Dan Khayla? Bagaimana dengan dia? Apa dia ikut bersama kalian?"

Thomas menghela nafasnya gusar. "Dia yang akan paling sulit mengerti. Dia akan bersama dengan Darel dan Kharel di sini."

"Aku akan mengikuti perintahmu, Dad." Rose tersenyum.

"Terima kasih, Rose." Thomas memeluk putrinya tersebut.

"Lalu, pertunanganku dengan Nial?"

"Semua akan tetap berjalan, Sayang." Thomas mengelus rambut Rose dengan sayang.

"Keberangkatanku ke Jerman?"

"Dad tau perasaanmu. Dad akan mengirim mu ke Jerman setelah pertunanganmu."

"Lalu bagaimana perusahaan yang berada di London? Tidak mungkin Daddy meninggalkannya bukan?"

"Jangan khawatirkan itu, Rose. Semua masih di tangani oleh Pimpinan di sana sementara sampai Daddy tiba."

"Kapan keberangkatanmu ke London?"

"Satu minggu setelah pertunanganmu. Kau tidak keberatan bukan jika satu minggu setelah pertunangan kau berangkat ke Jerman?"

"Anything for you, Dad."

"Maaf karna Daddy belum menjadi Ayah yang baik untuk kalian."

"Daddy selalu menjadi yang terbaik untukku, Daddy tidak pernah mengecewakanku. Your my hero."

Thomas melepas pelukannya lalu mencium kening Rose. Dia selalu bangga dengan Rose. Rose tidak akan pernah menunjukan kelemahannya pada siapapun.

"Kau bisa tinggal bersama Nial mulai hari ini." Thomas mengacak - acak rambut Rose.

"Terima kasih, Dad. Maafkan aku selalu merepotkanmu."

"Aku yang seharusnya berterima kasih padamu."

"Berapa lama rencananya kau akan di London sampai kau harus memindahkan kuliahku?"

"Aku perlu Dua atau Tiga tahun untuk mengembalikan semuanya seperti semula. Tapi kau jangan khawatir, Dad akan menyelesaikan semuanya dengan cepat."

"Baiklah, Dad. Aku akan pulang sekarang. Semoga harimu menyenangkan." Rose mencium pipi Thomas lalu segera beranjak pergi.

Berat. Ini berat. Ia baru saja memulai hubungan yang indah dengan Nial. Tapi ia langsung mendapat ujian untuk berhubungan jarak jauh. Semoga saja Tuhan selalu berada di tengah - tengah hubungan mereka.

DARK ROSE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang