CHAPTER 20

4.9K 218 2
                                    

NO EDIT!!!

Sampai pada restoran Jepang yang Rose mau, mereka segera turun dan memesan makanan. Mereka menunggu sambil bercakap santai dengan mengamati jalanan luar restoran yang terlihat ramai.

Tak lama menunggu, pelayan datang mengantarkan pesanan mereka. Rose dan Nial mulai memakan makan malam mereka dengan bercakap kecil. Mereka akan mencari cincin pertunangan setelah ini.

"Kita akan fitting baju ke butik Mom besok." Rose menyudahi makannya.

"Kau sudah melihat dressmu?" tanya Nial setelah mengusap mulutnya.

"Besok kita akan melihatnya." ucap Rose.

Mereka sama - sama terdiam sejenak. Nial terlihat bimbang. Namun ia segera memantapkan hatinya. Nial menggenggam tangan Rose di atas meja.

Rose sendiri terkesip kaget saat tangan besar Nial menggenggamnya. Ia menatap Nial lekat.

"I have something for you." ujar Nial tersenyum.

"Untuku? Apa itu?" Rose mengangkat alisnya jail.

Nial mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

Rose terpaku dengan mulut terbuka. Nial mengeluarkan cincin untuknya. Satu tangannya menutupi mulut saat Nial akan memasangkan cincin tersebut. Sampai...

"Nial!! Tolong aku!" seru seorang wanita dengan nafas terengah menyenggol lengan Nial dan menjatuhkan cincinnya.

Rose murka. Ia sangat marah. Rose kemudian menatap wanita itu. "Kau rupanya. Mau apa kau? Hah?! Kenapa kau selalu mengganggu tunanganku, bitch?!" Rose menjambak rambut Ellisa dengan sangat kencang.

"Rose, kau bisa—

Ucapan Nial terpotong bentakan Rose. "DIAM!!" Rose mengacungkan telunjuknya pada Nial.

Ia melepaskan tangannya pada rambut Ellisa dengan kasar lalu meraih gelas minumannya yang masih penuh dan menumpahkan isinya pada wajah Ellisa. "Itu untuk kau yang selalu mengganggu tunanganku."

Rose mengambil minuman Nial namun segera di cegah Nial. Rose tersenyum smirk. Ia kemudian beralih pada piring makanannya yang belum habis dan menumpahkannya lagi pada rambut Ellisa. "Itu untuk kau yang mengganggu makan malamku." ujar Rose penuh penekanan.

"Jalang menjijikan." Rose beranjak mengambil tasnya.

"Jika kau masih ingin disini dan mengasihaninya, aku berjanji akan membatalkan semuanya bahkan aku akan menghancurkan hidupnya." ujar Rose menatap lurus pada mata Nial.

Rose segera keluar, Nial sendiri bingung. Ia meraih jacket dan mencari cincin yang tadi akan ia berikan pada Rose.

"Dapat." Nial segera berlari mengejar Rose tanpa memperdulikan Ellisa yang sejak tadi menangis tanpa suara.

Rose benar, Ellisa hanya jalang yang menjijikan. Dirinya benar - benar menjijikan. Mengganggu kehidupan pribadi orang lain tanpa tau malu. Ia sungguh tak sanggup lagi seperti ini. Bukan seperti ini hidup yang ia inginkan.

🌹🌹🌹

Di depan restoran sendiri Rose sudah mencegat taksi, namun saat ia sudah membuka pintunya dan akan beranjak masuk, tangan Nial lebih dulu menariknya kedalam dekapan hangat pria itu lalu menutup pintu dan mengatakan maaf untuk drivernya.

"Lepaskan aku!" Rose terus berontak dan Nial semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku memilihmu, aku bersamamu sekarang." Nial menciumi puncak kepala Rose.

"Lepaskan Nial!"

"Tidak akan."

"Kita menjadi pusat perhatian!"

DARK ROSE ✅Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu